Berita Surat Penangkapan Muncul, Yoon Bersumpah Akan Melawan sampai Akhir

by


Jakarta, Pahami.id

Presiden Korea Selatan dibebankan oleh parlemen Yoon Suk Seol bersumpah untuk melawan tuduhan terhadapnya mengenai deklarasi darurat militer setelah keluarnya surat perintah penangkapannya.

Pernyataan Yoon itu tertuang dalam pesan tertulis yang disampaikan kepada para pendukungnya di dekat kediaman presiden, Hannam dong, Seoul.


“Saya berterima kasih kepada Anda semua atas kehadiran Anda dalam jumlah besar untuk melindungi demokrasi bebas dan tatanan konstitusional negara ini,” kata Yoon pada Rabu (1/1), dikutip Pemberita Korea.

Ia juga mengaku memantau upaya pendukungnya melalui YouTube.

Lebih lanjut, Yoon mengatakan Korea Selatan kini berada dalam ancaman, narasi yang sama ketika ia mengumumkan darurat militer.

“Korea sedang terancam oleh hasutan dari kekuatan anti-negara dan kekuatan di dalam dan luar negara yang mencoba untuk merebut kedaulatannya,” katanya.

Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Senior (CIO) sebelumnya berjanji akan menangkap Yoon dan menyelidikinya atas tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan.

Mereka juga mendesak Dinas Keamanan Presiden untuk tidak mengganggu penangkapan Yoon dengan cara apa pun.

Surat perintah penangkapan Yoon dikeluarkan pada 31 Desember. Masa berlaku surat ini kurang lebih satu minggu. Oleh karena itu, CIO berusaha bergerak cepat untuk menangkap presiden.

Jika Yoon ditangkap kemudian, CIO harus mengambil keputusan dalam waktu 48 jam apakah akan mengajukan surat perintah penangkapan untuk terus menahannya untuk penyelidikan atau membebaskannya.

Sebagai presiden, Yoon memiliki kebebasan untuk kasus kriminal. Namun, dia tidak kebal hukum dalam hal pemberontakan.

Yoon saat ini sedang menunggu nasib statusnya sebagai presiden setelah ditantang oleh parlemen pada pertengahan Desember lalu. Mahkamah Konstitusi (MK) Korea Selatan sedang mempertimbangkan sah atau tidaknya tuntutan tersebut.

Jika sah, Yoon akan kehilangan kursi kepresidenan. Namun jika tidak, ia kembali berkuasa.

(isa/bac)