Berita Siswa SMA 72 Jakarta Sudah Belajar Tatap Muka, Sebagian Masih Daring

by
Berita Siswa SMA 72 Jakarta Sudah Belajar Tatap Muka, Sebagian Masih Daring


Jakarta, Pahami.id

Siswa masuk SMA Negeri 72 Jakarta Pembelajaran tatap muka mulai dilaksanakan pada hari ini, Senin (17/11) pasca terjadi ledakan di sekolah tersebut lebih dari seminggu lalu.

Namun, menurut staf khusus Gubernur DKI Jakarta bidang komunikasi sosial, Chico Hakim, tidak semua siswa di SMA 72 Jakarta mengikuti pembelajaran tatap muka. Katanya ada pula yang masih mengikuti secara online.


Ia mengatakan sebelumnya, siswa dan orang tua diperbolehkan memilih apakah akan mengikuti pembelajaran tatap muka atau daring.

“Senin, 17 November akan dimulai pembelajaran luring dan daring. Siswa dan orang tua boleh memilih,” kata Chico saat dikonfirmasi, Senin pagi.

Sebelumnya, sejak Senin (10/11) pekan lalu, siswa SMAN 72 belajar secara daring pasca ledakan di sekolah tersebut pada Jumat (5/11).

Ledakan terjadi di Sman 72 Jakarta Utara, 7 November saat prosesi salat Jumat, sekitar pukul 12.15 Wib. Ledakan terjadi di area masjid sekolah saat salat Jumat.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, ada 96 orang luka-luka dalam kejadian tersebut.

Dalam kasus ini, polisi menetapkan terduga pelaku merupakan seorang anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang juga merupakan siswa di sekolah tersebut. ABH dirawat di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Selain itu, akhir pekan lalu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan banyak pelajar yang ingin pindah pasca ledakan. Menurutnya, hal tersebut bisa dikatakan merupakan dampak dari trauma yang dialami para pelajar tersebut.

“Dampaknya di luar dugaan saya, banyak siswa yang kemudian diminta pindah sekolah,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Minggu (16/11).

Terkait hal tersebut, Pramono mengaku sudah bertemu dengan Kepala Sekolah SMA 72 Jakarta dan membahasnya. Pramono menegaskan persoalan ini harus dirumuskan dengan baik.

Karena saya tidak ingin berdampak jangka panjang, kata Pramono

(yoa/anak-anak)