Jakarta, Pahami.id –
Militer Israel Meluncurkan serangan udara di dekat Istana Presiden Suriah Di ibukota Damaskus, Jumat (2/5).
Israel menekankan bahwa serangan itu adalah pesan yang kuat kepada Presiden sementara Suriah Ahmed Al Sharaa karena gagal memberikan keamanan kepada komunitas minoritas Druze di Suriah.
Serangan itu diluncurkan setelah beberapa kelompok bersenjata pro -yria bertarung dengan minoritas bersenjata Druze untuk membunuh lebih dari 100 orang.
Siapakah orang Druze?
Druze adalah kelompok atau sekte agama yang menganut kepercayaan Islam Islam dan telah tumbuh sejak abad ke -11.
Orang -orang Druze sering menyebut diri mereka Muwaḥidūn. Orang-orang Druze menyebar di Timur Tengah seperti Yordania, Lebanon, Suriah, dan Israel, terutama di Dataran Tinggi Golan-Suriah, yang ditempati oleh Tel Aviv.
Mereka mematuhi kepercayaan yang unik dan tertutup. Meskipun berpegang pada keyakinan Islam Ismailiyah, Druze telah tumbuh menjadi agama yang terpisah dengan unsur -unsur filsafat, bahasa Yunani, Gnostik, Hindu, dan elemen esoteris.
Dikutip dari BritannicaAjaran orang -orang Druze yang berasal dari tulisan suci yang disebut Ras’il al Hikma (kebijaksanaan pengobatan) juga ditutup. Buku -buku agama mereka bukan hanya siapa pun yang bisa membacanya. Hanya ahli Druze yang mempertimbangkan “bijak” (Uqqal) Siapa yang bisa membaca buku -buku agama mereka.
Sementara itu, mayoritas orang Druze dipanggil Juhhal yang tidak tahu detail ajaran agama mereka.
Secte Druze juga tidak menerima konverter atau orang yang ingin mengubah agama menjadi Druze. Orang -orang juga tidak dapat mengubah agama mereka. Druze harus dilahirkan dari keluarga Druze.
Selain memiliki ajaran mereka sendiri, orang -orang Druze juga memiliki berbagai pandangan politik. Druze di Yordania, Lebanon dan Suriah secara terbuka mendukung perjuangan Palestina. Meskipun Druze di Israel memiliki hubungan yang lebih bersahabat dan juga mendukung negara Zionis.
Populasi Druze di Israel diperkirakan 150.000. Banyak orang Druze adalah sekutu pemerintah Israel dengan melayani di Tentara Tel Aviv.
Komunitas Druze adalah pemain penting dalam politik negara mereka, terutama di Lebanon, di mana pemimpin Druze Walid Jumblatt memiliki beberapa dekade.
Di Suriah sendiri, banyak orang Druze menentang mantan pemerintah Bashar Al Assad Presiden. Mereka secara terbuka mendukung pemerintah baru yang dipimpin oleh Ahmed Al Sharaa, sebagaimana dirangkum olehSaya Al Jazeera.
Kelompok Druze juga memiliki milisi bersenjata yang kuat dengan puluhan ribu tentara.
Dikutip New York TimesMilisi Druze secara efektif mendominasi wilayah Sweida -hilly di Damaskus barat daya. Sweida adalah pusat wilayah Druze dan memiliki posisi strategis karena berbatasan dengan Jordan dan dekat dengan Israel.
Provinsi Sweida juga merupakan salah satu poin baru dari kelompok baru milisi di Suriah dan Milisi Druze.
Banyak penduduk Druze juga tinggal di pinggiran Damaskus. Ledakan kekerasan minggu ini di dua wilayah Druze, yaitu Jaramana dan Sahnaya, dipicu oleh sirkulasi rekaman suara di media sosial yang diduga menghina Nabi Muhammad oleh tokoh agama Druze.
Para sarjana membantah tuduhan itu, dan Kementerian Dalam Negeri Suriah mengatakan bahwa penyelidikan awal menunjukkan bahwa rekaman itu bukan seorang sarjana.
Pemerintah Israel memiliki hubungan dekat dengan komunitas Druze di negaranya dan menawarkan perlindungan kepada orang -orang Druze di Suriah jika mereka diserang. Namun, banyak pemimpin Druse Suriah menolak tawaran itu.
(BLQ/RDS)