Berita Siapa Calon Penerus Raja Charles III dari Inggris Jika Turun Takhta?

by


Jakarta, Pahami.id

Raja Charles III menarik perhatian setelah Istana Buckingham mengumumkan pemimpin Kerajaan Bahasa inggris Pria tersebut didiagnosis menderita kanker pada Senin (5/2).

Istana Buckingham tidak mengungkapkan lebih banyak tentang penyakit kanker yang diderita raja Inggris. Mereka hanya mengatakan “sejenis kanker”.

Namun, sumber kerajaan yang mengetahui masalah tersebut menyatakan bahwa kanker yang terdeteksi di tubuh Raja Charles III bukanlah kanker prostat.


Istana juga menyatakan Raja Charles III harus menjalani perawatan agar untuk sementara ‘cuti’ dari tugas publik. Namun mereka menegaskan Raja Charles III akan tetap menjalankan urusan kenegaraan dan kedinasan.

Beberapa pihak mulai membahas kemungkinan pergantian takhta Kerajaan Inggris menyusul pengumuman kondisi kesehatan Raja Charles III.

Lantas, siapa yang akan menggantikan Raja Charles III jika ia turun tahta karena sakit?

Pada umumnya suksesi jatuh pada anak laki-laki tertua dari ahli waris dan anak-anaknya, disusul oleh saudara tertua berikutnya dan keturunannya, sebagaimana dikutip. Berita ABC.

Berdasarkan garis keturunan, putra sulung Raja Charles III, Pangeran William, akan menggantikan tahta ayahnya di masa depan.

Selama ini putra mahkota biasanya naik takhta jika raja yang berkuasa meninggal dunia atau turun tahta.

Badan upacara kerajaan, Dewan Penaklukan, akan mengadakan pertemuan di St. Petersburg. James berada di London untuk secara resmi mendeklarasikan kenaikan takhta penggantinya.

Dewan Penaklukan juga akan segera menyelenggarakan pengambilan sumpah pewaris takhta berdasarkan hukum.

Jika penerus raja masih anak-anak pada saat naik takhta, maka akan diangkat seorang bupati untuk menjalankan fungsi pemerintahan sementara hingga putra mahkota atau putri berusia 18 tahun.

Sedangkan berdasarkan hukum Inggris yang ditetapkan pada akhir tahun 1600-an dan awal tahun 1700-an, suksesi takhta kerajaan juga dapat dikendalikan oleh parlemen.

Menurut situs keluarga kerajaan, parlemen juga mempunyai wewenang untuk memecat raja jika pemimpinnya dianggap “salah mengatur pemerintahan.”

Selain itu, untuk dimasukkan dalam daftar suksesi kerajaan, individu tersebut harus menjadi anggota kerajaan Gereja Inggris dan harus berjanji untuk menjunjung suksesi Protestan.

Pada tahun 2013, Inggris juga mengamandemen Undang-Undang Suksesi Mahkota untuk mengakhiri peraturan yang sudah berabad-abad lamanya mengharuskan anak laki-laki yang lebih muda untuk menggantikan anak perempuan yang lebih tua dalam garis suksesi.

Undang-undang ini berlaku bagi bangsawan yang lahir setelah 28 Oktober 2011. Amandemen tersebut juga memungkinkan bangsawan yang menikah dengan penganut Katolik Roma untuk dimasukkan dalam garis suksesi.

Perubahan ini berlaku penuh pada bulan Maret 2015.

Dengan amandemen Undang-Undang Suksesi Mahkota ini, Putri Charlotte dari Wales berada di garis depan suksesi adik laki-lakinya, Pangeran Louis.

(rds/rds)

[Gambas:Video CNN]

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);