Jakarta, Pahami.id –
Rektor Universitas Sriwijaya (Unfri) Palembang, Sumatra Selatan, Taufiq Marwa mengungkapkan kemungkinan kampus untuk dikelola Tarif Kebenaran diberikan oleh pemerintah, karena aspek teori pertambangan ada di lembaga -lembaga pendidikan tinggi.
Ini disampaikan oleh Taufiq yang menanggapi munculnya proposal MSME sampai universitas memiliki izin untuk mengelola tambang dalam tinjauan hukum Minerba (RUU) yang sedang dibahas dalam DPR.
Jika ini adalah yang terbaik untuk negara dan pengembangan pendidikan, maka itu akan belajar dan sangat mungkin karena aspek teoretis berada di lembaga pendidikan tinggi.
“Semuanya mungkin, karena lembaga -lembaga pendidikan tinggi adalah penjaga ilmiah dan kerja sama dalam mengelola tambang sangat mungkin jika itu yang terbaik untuk negara dan pengembangan pendidikan,” katanya Selasa (4/2) seperti yang disebutkan dari Di antara.
Selain itu, katanya, universitas dengan status badan hukum, sehingga sangat mungkin bahwa kampus mengelola tambang.
Namun, Taufiq menekankan bahwa partainya akan belajar lebih banyak jika pemerintah memilih UNSCRI untuk mengelola penambangan.
“Jika Pemerintah memilih yang tidak lebih tidak untuk mengelola pertambangan, Ungnerri akan belajar secara mendalam dan baik dan buruk akan dipelajari tetapi inti BisnisKami secara akademis, “katanya.
Sebelumnya, Taufiq Marwa mengatakan UNCRI memiliki gelar penambangan tertua setelah Bandung Institute of Technology (ITB) di Java.
Dia juga mengharapkan salah satu perusahaan pertambangan terkemuka seperti PT Freeport Indonesia untuk meningkatkan kolaborasi mereka dengan kampus.
Diharapkan, katanya, bahwa dosen dan siswa dapat terus belajar langsung ke bidang tambang kelas dunia, sehingga dosen dan siswa memiliki wawasan tidak hanya teori, tetapi untuk memahami bagaimana secara langsung di lapangan.
(Antara/anak -anak)