Berita Rektor UNG Buka Suara soal Mahasiswa Tewas Saat Ikuti Diksar Mapala

by
Berita Rektor UNG Buka Suara soal Mahasiswa Tewas Saat Ikuti Diksar Mapala


Gorontalo, Pahami.id

Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Eduart Wolok membuka suaranya tentang kematian seseorang murid Bernama JM saat menghadiri pendidikan dasar (DICSAR) Apostas.

Eduart mengatakan dia akan memberikan pembatasan ketat jika ada keterlibatan siswa untuk membubarkan organisasi jika kegiatan itu terkait dengan kematian JM.

“Mengontrol organisasi sudah pasti, untuk pembatasan siswa, kita akan melihat hasil penyelidikan. Mungkin ada penangguhan atau tindakan lain sesuai dengan ketentuan,” Prof. Edare kepada wartawan pada hari Selasa (9/23).


Eduart mengatakan bahwa keputusan tim investigasi sementara menemukan bahwa aktivitas dari membuangnya tidak mendapatkan izin resmi, sehingga kegiatan yang menyebabkan cedera merupakan pelanggaran serius terhadap aturan yang dikeluarkan oleh universitas terkait dengan kegiatan off -campus.

“Jadi sejak awal ada larangan, tetapi kegiatan ini masih dilakukan tanpa izin. Jelas itu adalah pelanggaran,” katanya.

Kanselir memastikan bahwa kematian JM akan diikuti sesuai dengan peraturan akademik dan hukum yang relevan.

“Jika ada tanda -tanda pelanggaran pidana, kami akan mendorong proses hukum, kami juga telah mengoordinasikan pihak berwenang.

(Mir/pt)