Berita Putin Siapkan Rudal Oreshnik Ikut Tempur Akhir Tahun Ini

by
Berita Putin Siapkan Rudal Oreshnik Ikut Tempur Akhir Tahun Ini


Jakarta, Pahami.id

Presiden Rusia VladimirPutin mendeklarasikan rudal balistik jarak menengah, Oreshnikakan siap digunakan dalam pertempuran akhir tahun ini.

“Pada akhir tahun ini, sistem rudal jarak menengah baru dengan rudal hipersonik Oreshnik akan memasuki layanan tempur,” kata Putin dalam pertemuan dengan pejabat tinggi militer di Moskow, Rabu (17/2).

Rudal Oreshnik dikatakan mampu membawa banyak hulu ledak dan dapat melaju dengan kecepatan hingga Mach 10. Putin mengklaim rudal tersebut tidak dapat dicegat dan memiliki skala kehancuran yang sama dengan serangan nuklir.


Media pemerintah Rusia menyebutkan Oreshnik hanya membutuhkan 11 menit untuk mencapai pangkalan udara di Polandia dan 17 menit untuk mencapai markas NATO di Brussels. Belum diketahui apakah rudal ini membawa hulu ledak nuklir atau konvensional dalam pengoperasiannya.

Rudal jarak menengah memiliki jangkauan sekitar 500-5.500 kilometer. Senjata semacam itu dilarang dalam perjanjian era Soviet yang ditinggalkan oleh Amerika Serikat dan Rusia pada tahun 2019.

Laporan dari Waktu MoskowPresiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memperingatkan bahwa jangkauan rudal Oreshnik merupakan ancaman bagi Eropa. Zelensky telah mendesak negara-negara Barat untuk menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan Rusia yang terlibat dalam pengembangannya.

Rudal Oreshnik pertama kali terungkap ke publik pada November 2024 setelah digunakan dalam serangan Rusia di kota Dnipro di Ukraina.

Putin pada saat itu mengatakan serangan itu merupakan uji coba yang sukses dan menggambarkan penggunaan pertama rudal tersebut sebagai peringatan bagi AS dan Inggris karena negara tersebut mempertimbangkan untuk memasok senjata jarak jauh ke Ukraina.

Sebelumnya, Putin menyatakan akan mengerahkan rudal Oreshnik ke Belarus sebelum akhir tahun. Pada Kamis (18/12), Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan rudal tersebut telah tiba di negaranya sejak Rabu dan akan digunakan dalam pertempuran.

Lukashenko pada kesempatan itu tidak menyebutkan berapa jumlah rudal Oreshnik yang telah dikerahkan ke Belarus, lapor South China Morning Post (SCMP).

Pengumuman Lukashenko muncul ketika negosiasi untuk mengakhiri perang di Ukraina memasuki fase penting. Rusia mengancam akan memperluas serangannya terhadap Ukraina jika Kiev dan negara-negara Barat menolak tuntutan Kremlin.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berusaha mengakhiri perang Rusia vs Ukraina dengan menawarkan beberapa proposal perdamaian. Namun Ukraina menolak usulan tersebut karena dianggap sangat menguntungkan Rusia.

(blq/dna)