Jakarta, Pahami.id –
Presiden Vladimir Putin Percaya pada presiden Amerika Serikat Donald Trump Bahwa Rusia akan menanggapi serangan Ukraina setelah dipukul akhir pekan lalu.
Trump membocorkan percakapan mereka dalam mengunggah media sosialnya, Social Truth, Rabu (4/6).
“Presiden Putin berkata dan dengan sangat ketat, dia harus menanggapi serangan baru di bandara,” kata Trump.
Namun, para politisi Republik belum mengungkapkan apakah ia melarang Putin menyerang negara -negara yang berafiliasi dengan AS.
Trump hanya mengklaim berbicara dengan Putin selama 1 jam 15 menit. Dia kemudian berkata, “Percakapan yang baik, tetapi bukan percakapan yang mengarah pada gencatan senjata segera.”
Sementara itu, Kremlin menggambarkan percakapan Trump dengan Putin yang positif dan produktif. Mereka juga fokus membahas negosiasi tentang program nuklir Iran.
Obrolan Putin dan Trump muncul setelah Ukraina menyerang bandara Rusia minggu lalu. Sebagai akibat dari serangan itu, beberapa pesawat nuklir dihancurkan.
Putin sebelumnya menuduh Ukraina melakukan serangan jembatan di perbatasan dan serangan yang membuat mobil tergelincir selama akhir pekan. Serangan itu telah menewaskan tujuh orang.
Serangan perusahaan juga membuat Putin mempertimbangkan kembali gencatan senjata.
“Mengapa memberi mereka hadiah dengan memberi mereka istirahat dari pertempuran, yang akan membuat rezim memberikan senjata berat dan terus bergerak dan memberikan berbagai tindakan teroris,” katanya.
Ukraina sebelumnya menyerukan gencatan senjata 30 hari tanpa syarat dan segera dengan Rusia.
Gencatan senjata Trump juga dilakukan sejak ia pertama kali dibuka.
(ISA/RDS)