Solo, Pahami.id –
Presiden Prabowo Subianto mengatakan dia telah meminta kantor jaksa agung (AGO) dan polisi nasional untuk menyelidiki kasus -kasus beras. Dia menyebut kasus ini sebagai kejahatan ekonomi yang luar biasa.
“Saya telah meminta Jaksa Agung dan polisi untuk menyelidiki dan mengambil tindakan terhadap pengusaha ini,” kata Prabowo dalam pidatonya pada penutupan Kongres Partai Persatuan Indonesia (PSI), Solo, Minggu (7/20).
Prabowo mengatakan kejahatan itu dalam bentuk penipuan dengan memicu beras curah menjadi beras premium.
“Beras biasanya dikatakan beras premium. Harga dinaikkan sewenang -wenang. Ini adalah pelanggaran,” katanya.
Kerugian karena praktik menyebabkan Rp100 triliun. Menurut Prabowo, kerugian harus digunakan untuk mengurangi kemiskinan.
“Ini adalah kejahatan ekonomi yang luar biasa, menikam rakyat,” katanya.
“Anda bisa membayangkan RP100 triliun, apa yang bisa kita lakukan? Mungkin kita menghilangkan kemiskinan dalam 5 tahun,” katanya.
Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan dasar untuk menghitung hilangnya Rp99 triliun karena praktik pencampuran padi yang meluas di pasar.
Angka ini, kata Amran, diperkirakan berpotensi kehilangan konsumen dalam satu tahun jika tren curah curah dijual sebagai beras premium atau media kontinu.
“Jadi, kami mengambil sampel di 10 daerah penghasil beras terbesar di seluruh Indonesia. Kami mengambil 268 merek, dari sana 212 tidak cocok dengan kualitas, harga, dan volume,” kata Amran ketika bertemu dengan wartawan setelah pertemuan kerja dengan Komisi Parlemen IV Indonesia, Jakarta Tengah pada hari Rabu (16/7).
“Potensi kehilangan masyarakat adalah Rp99 triliun, jika itu terjadi dua atau tiga tahun, terutama lima tahun, Anda dapat menghitung diri sendiri, tetapi jelas, ini berbahaya bagi masyarakat,” katanya.
(SYD/FEA)