Berita Ponpes Al Khoziny Diliburkan, Santri Ditempatkan Sementara di Tenda

by
Berita Ponpes Al Khoziny Diliburkan, Santri Ditempatkan Sementara di Tenda


Surabaya, Pahami.id

Setelah proses mentransfer korban gedung sekolah asrama (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo Secara resmi dihentikan, suasana di lingkungan asrama sekarang tenang. Kegiatan mengajar dan belajar tidak kembali seperti biasa.

Ketua Alumni Al -Khoziny Zainal Abidin, yang mewakili penjaga asrama, mengatakan bahwa pondok sementara menolak semua kegiatan Santry sampai situasinya benar.

“Meskipun kami masih menunggu keadaan dan keadaan,” kata Zainal pada hari Rabu (8/10).


Menurut Zainal, sebelum kegiatan dibuka kembali, dewan asrama akan menunggu penyelidikan formal terkait dengan keadaan bangunan yang masih berdiri di selatan dan timur gedung.

“Tampaknya kita menunggu penyelidikan terlebih dahulu, dan jika ada proposal untuk ditempati, kita akan menempati,” katanya.

Sebagai langkah sementara, papan asrama telah menyediakan area di bagian timur gubuk dengan halaman besar untuk mendirikan tenda darurat.

Tempat ini dirancang untuk digunakan untuk siswa yang masih bertahan di lingkungan asrama untuk membantu dan memantau proses pasca -review.

“Kami telah memberikan kebutuhan di timur, ada halaman besar, mungkin kami membuat tenda untuk sementara waktu untuk digunakan untuk menghabiskan malam tinggal di sini untuk menjaga proses berlangsung,” katanya.

Sekretaris Regional Java Timur (Sekretaris Jawa Timur) Adhy Karyono mengatakan tak lama setelah insiden itu, di luar Santri yang terkena dampak, setidaknya 300 lebih Santry dikembalikan ke wilayah masing -masing.

“Lebih dari 300 keluarga bertemu anak -anak mereka di rumah,” kata Adhy, melihat tempat kejadian.

Sebelumnya, bangunan tiga lantai termasuk Musala di sekolah asrama naik asrama Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, pingsan, Senin (29/9) sore. Pada saat kejadian, ditemukan bahwa ratusan siswa melakukan doa ASR di peziarah di gedung -gedung yang masih dalam pembangunan.

Sampai akhir pencarian, Selasa (7/10), Basarnas mencatat korban kejatuhan sekolah menengah Islam Al Khoziny dengan total 171 orang. Ini terdiri dari 104 orang yang aman, 67 meninggal, termasuk 8 bagian tubuh atau bagian tubuh.

Sebanyak 34 dari mereka, pada hari Selasa (7/10) malam, berhasil diketahui melalui proses pengantar oleh tim DVI di Rumah Sakit Polisi Jawa Timur, Surabaya.

(FRD/DAL)