Berita Polri Beber Alasan Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi Ditunda 9 Juli

by
Berita Polri Beber Alasan Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi Ditunda 9 Juli


Jakarta, Pahami.id

Polisi Investigasi Kejahatan Akan mengajukan kasus khusus dalam kasus dugaan kepemilikan presiden ketujuh Republik Indonesia dari Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang diposting oleh para sarjana dan pembela aktivis (TPUA).

Divisi Hubungan Masyarakat Karo Penmas Polry Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan judul kasus khusus akan dilakukan oleh Biro Investigasi (promosi) tentang hasil pengungkapan kasus oleh Direktorat Kejahatan Pidana.


Trunoyudo menjelaskan bahwa undangan itu sebenarnya mengeluarkan judul kasus khusus untuk kedua belah pihak, TPUA dan tim hukum Jokowi yang diadakan pada 30 Juni 2025.

Kemudian, TPUA pada 2 Juli 2025 mengirimkan surat tentang aplikasi untuk mengirimkan nama untuk terlibat dalam judul kasus khusus. Jadi akhirnya akan diadakan minggu depan.

“Meminta perumahan ulang judul kasus khusus, sehingga mereka disertifikasi atas nama yang terlibat dalam proses gelar kasus khusus,” katanya kepada wartawan ketika dikonfirmasi pada hari Kamis (3/7).

Dia menjelaskan bahwa permintaan untuk kasus -kasus khusus diajukan oleh TPUA pada hari Senin (6/30). Selanjutnya, TPUA membuat surat aplikasi untuk beberapa pihak yang disebut sebagai saksi dalam judul kasus khusus.

Beberapa permintaan TPUA dimulai dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, DPR, spesialis telematika Roy Suryo dan akademisi dan Universitas Alumuni Gadjah Mada (UGM), Rismon Hasiholan Sianipar.

“Berikut ini adalah mengundang nama -nama dalam keterlibatan judul kasus khusus yang diminta, Errata dilakukan untuk dijalankan pada 9 (Juli 2025),” katanya.

Sebelumnya, polisi telah selesai dalam menyelidiki kasus diploma Jokowi yang dilaporkan oleh TPUA. Akibatnya, polisi mempertimbangkan Diploma Jokowi di Slah 6 Solo dan Fakultas Kehutanan UGM asli. Polisi tidak menemukan unsur kriminal dalam kasus ini dan penyelidikan dihentikan.

Selama proses penyelidikan, polisi mengklaim telah meminta informasi dari 39 saksi dari berbagai pihak di fakultas Kehutanan UGM kepada mitra Jokowi selama studinya. Selain itu, polisi juga telah melakukan tes laboratorium forensik pada berbagai dokumen.

(anak-anak)