Berita Polisi Usut Pemalsuan Dokumen Kelompok Sunda Nusantara di Cianjur

by


Jakarta, Pahami.id

Polisi Distrik CianjurJawa Barat, mengembangkan kasus kepalsuan dokumen STNK yang dilakukan oleh Sunda Nusantara Empire Group atau Sunda kepulauan. Dari pengembangan ditemukan bahwa kelompok itu juga memalsukan sertifikat lahan, sertifikat nikah, KTP dan SIM.

Polisi Kasatresrim Cianjur AKP Tono Lensianto mengatakan pengembangan itu dilakukan berdasarkan hasil dari empat pelaku, salah satunya adalah seorang jenderal kepulauan muda, telah diperkuat oleh penemuan pembuatan berbagai dokumen.

“Mereka memalsukan Sertifikat Tanah, KTP, Buku Pernikahan, KTP dan Sims, setelah pengembangan STNS palsu yang ditemukan bersama dengan mesin cetaknya dengan pemain Irvan yang memiliki keahlian dalam menempa berbagai dokumen,” katanya di Cianjur pada hari Sabtu (3/15).


Dokumen yang dikeluarkan oleh grup, hampir sempurna sebagai dokumen negara asli, membuatnya sulit untuk dibedakan. Oleh karena itu, ia melanjutkan, curiga bahwa banyak yang tertipu atau sengaja mengarahkan dokumen dari pelaku untuk menipu petugas.

Tetapi ketika diperiksa setiap dokumen yang dikeluarkan oleh pelaku selalu mengubah teks kecil di setiap dokumen penting dengan nama Kekaisaran Kepulauan Sunda. Bahkan, ia melanjutkan, itu harus ditulis oleh Kepolisian Nasional, Kementerian atau Republik Indonesia.

Sehingga masyarakat harus memperhatikan karena setiap dokumen yang dikeluarkan oleh grup tampaknya legal atau dikeluarkan secara formal tetapi apa yang membedakan logo atau nama Grup Sunda Kepulauan.

“Kami akan terus berkembang terkait dengan kasus STNK dan dokumen lain oleh Sunda Nusantara Syndicate, kami berharap masyarakat akan lebih pintar untuk memastikan bahwa setiap dokumen diterima saat melakukan pembelian dan penjualan transaksi,” kata Tono.

Sebelumnya, polisi distrik Cianjur menangkap sebidang pembuat pendaftaran kendaraan palsu yang terdiri dari empat orang dari tangan petugas yang memperoleh sembilan pendaftaran kendaraan palsu dan beberapa kendaraan roda empat dikatakan sebagai hasil dari pesawat.

Pengungkapan STNK Pemssu dimulai dengan laporan dari penyewaan pedesaan yang kehilangan mobil di wilayah Cianjur. Petugas kemudian menyelidiki, dan menemukan bahwa mobil sewaan dibeli oleh mobil Doni (33) dari temannya Oyan (41) di Kampung Nagrak, distrik Cianjur

Ketika memeriksa nomor polisi yang dipasang dengan nomor mesin dan nomor bingkai kendaraan tidak sejalan dengan apa yang terdaftar di STNK, bahkan setelah pendaftaran kendaraan diajukan oleh pembeli kendaraan ada cap yang membaca Kekaisaran Sunda Nusantara.

(Antara/anak -anak)