Jakarta, Pahami.id –
Polisi telah mengungkapkan bahwa ada momen pesta minuman keras (Utang) Sebelum kematian Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Erza Walewangko (22).
Kenzha diduga terbunuh setelah dipukuli ke lingkungan kampus di Cawang, Jakarta Timur.
Komisaris Utama Hubungan Masyarakat Metro Jaya Ade Ary Syam Indradi mengatakan pada hari Selasa (4/3) sekitar 16:30 WIB, korban meminum tipe Miuman Bali dengan teman -temannya A dan H.
“Menurut 4 kesaksian atas nama EFW bahwa pada hari Selasa, 4 Maret 2025, awalnya sekitar pukul 16:30 minum minuman beralkohol di Bali dengan tiga, A dan H,” kata Ade Ary Syam Indradi dalam sebuah pernyataan kepada para pelapor pada hari Kamis (6/2).
Sekitar pukul 17:00, saksi awal EFW kemudian pergi untuk membeli alkohol. Di jalan untuk keluar dari kampus, saksi EFW bertemu dengan korban.
“Lalu (saksi) bertemu dengan korban keluar dari kampus UKI dan korban bertanya kepada saksi EFW ke mana Anda ingin pergi? ‘ Kemudian saksi menjawab ‘ingin membeli anggur Bali’, “katanya.
Korban dan EFW kemudian pergi membeli minuman di sebuah toko di Sutoyo, Cawang. Setelah itu, mereka kembali ke kampus.
“Setelah membeli minuman, antara saksi dan para korban minum dengan A, H, K, J, S dan R di Taman Perpustakaan Kampus Uki,” katanya.
Sekitar 18:00 WIB, korban terlibat dalam perkelahian. Tidak diketahui apa yang menyebabkan perselisihan.
“Setelah itu suasana kembali ke subsidi, saksi, korban dan teman -teman mereka untuk minum bersama,” katanya.
Setelah 1,5 jam kemudian korban terlibat dalam perselisihan. Partai Keamanan Kampus pada waktu itu terganggu.
“Kemudian saksi 4 (EFW) mengejar korban menuju pintu keluar dan pada saat saksi keluar dari EFW, karena dia pikir korban akan membawa pulang sepeda motornya,” katanya.
Ketika EFW kembali ke Saung, ternyata korban tidak mengarah ke sepeda motornya. Tapi itu mengarah ke pagar sambil berteriak dan merobek pagar sampai korban akhirnya jatuh dengan pagar di depan.
“Korban kemudian ditunjuk oleh seseorang yang tidak diketahui oleh saksi EFS, dengan wajah dan hidung berdarah yang kemudian dibawa ke Rumah Sakit IGD Uki Cawang, Jakarta Timur,” katanya.
Korban dirawat di rumah sakit. Namun, hidupnya tidak bisa membantu.
Polisi Metro Jakarta Timur mengunjungi dan memeriksa tempat kejadian. Saat ini, kasus ini masih diselidiki oleh polisi.
Respons UKI
Kampus UKI membuka suara mereka tentang insiden yang membunuh murid -muridnya. UKI mempresentasikan kasus ini dalam penyelidikan pihak berwenang.
“UKI berkomitmen untuk bekerja dengan pihak berwenang dalam menemukan kejelasan tentang acara tersebut. Kami akan memberikan semua informasi resmi melalui saluran komunikasi,” kata pernyataan resmi hubungan masyarakat UKI melalui IG Story @UKI_1953, Kamis (6/3).
Uki juga menyatakan belasungkawa atas kematian murid -muridnya. Uki mengatakan kehilangan kematian korban.
“Kami menyatakan belasungkawa terdalam mereka kepada keluarga, teman, dan seluruh komunitas akademik UKI. Kami mohon maaf atas kehilangan ini,” katanya.
Baca lebih lanjut tentang Di Sini.
(Isn/isn)