Makassar, Pahami.id –
Polisi sedang memeriksa Patta Bau (56), pemimpin Pangissenga Ana ‘LoLoa di distrik MarosSulawesi Selatan, yang diduga menyimpang setelah menambahkan pilar Islam ke 11.
Makmur menjelaskan bahwa pemimpin aliran Patta Pau dipanggil pada Oktober 2024, tetapi tidak ada. Patta Pau hanya datang selama setelan kedua, bersama dengan Kerajaan Panitera dan Mui Maros.
“Laporan ini sudah ada sejak lama, kami masih menyelidiki, karena termasuk dalam bidang Kesbangpol.
“Jadi dia dipanggil dua kali, dalam panggilan kedua dia hadir, pada waktu itu kami juga menghadirkan MUI dan dari Kesbangpol Maros,” katanya.
Menurut hasil pertemuan, kata kemakmuran, Patta Bau membuat pernyataan tidak lagi menyebarkan ajaran.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Maros menyatakan bahwa Pangissenga Tarat Ana ‘LoLoa dianggap menyimpang.
“Dia berjanji untuk tidak melanjutkan kegiatannya, karena Kesbangpol menganggap ajarannya untuk menyimpang,” katanya.
Pemeriksaan dilakukan setelah Ana ‘Loloa Tarah di Maros Regency, Sulawesi Selatan, mendapat perhatian karena dikatakan hilang.
Pelajaran menambah pilar Islam ke 11 dan para pengikutnya diharuskan untuk membeli warisan sebagai kondisi memasuki surga.
“Ada 11 pilar Islam, maka perlu membeli warisan yang akan digunakan di akhirat,” kata kepala BPD Bonto-Bonto, Marzuki, mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa (4/3).
Pengikut di Bonto-Bonto Hamlet, Bonto Somba Village, Tompobulu District, Maros Regency, yang diharuskan melakukan ziarah di tempat lain, bukan di Mekah.
“Jika ziarah di Tanah Suci tidak valid kecuali ke tanah gunung,” katanya.
Marzuki menjelaskan bahwa para pengikutnya dilarang membangun rumah, “karena alasan itu, akhir dan uang untuk membeli warisan.”
(Chri/mir)