Jakarta, Pahami.id —
Polres Metro Jaya mengantisipasi ancaman aksi terorisme pada perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
“Ini (menunggu ancaman terorisme) di setiap daerah di seluruh Indonesia ada Satgasnya. Satgas dari Densus ini bekerja sama, di tingkat Polda ada Direktorat Kriminal Umum bersama Kamneg (Keamanan Nasional), terus dimonitor,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto kepada wartawan, Kamis (19/12).
Karyoto menjelaskan, pihaknya juga meminta masyarakat melapor jika menemukan sesuatu yang mencurigakan di sekitarnya.
Bahwa peran masyarakat sangat penting. Kalau ada warga yang tiba-tiba tinggal di sana, ditutup, itulah peran Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, kata Karyoto.
“Kalau ada yang janggal bisa lapor. Sehingga kita yang bertugas mendeteksi dan sebagainya bisa lebih cepat turun,” ujarnya lagi.
Selain itu, Karyoto juga meminta masyarakat memastikan suasana kondusif sepanjang perayaan Nataru.
“Seperti sebelumnya, masyarakat juga memahami bahwa mencari hiburan adalah sesuatu yang mungkin perlu tapi juga tidak berlebihan. Kami berharap tidak ada yang mabuk, tidak ada yang membawa senjata tajam ke tempat hiburan,” ujarnya.
Polda Metro Jaya mengerahkan 4.357 anggotanya untuk memastikan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Totalnya 4.357 (personel) gabungan. Itu belum termasuk Satpol PP, Dinas Kesehatan, SAR, dan lain-lain, kata Karyoto kepada wartawan, Kamis (18/12).
Karyoto mengatakan, ribuan aparat keamanan akan dikerahkan untuk memastikan perayaan Natal oleh umat Kristiani di berbagai gereja.
Kemudian, ribuan petugas juga akan segera mengamankan perayaan Tahun Baru yang digelar di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
“Dan sepertinya TMII dan Ancol akan menjadi yang paling ramai tahun ini. Taman Kini lebih banyak senimannya yang menonjol dibandingkan Ancol, karena yang menjadi daya tarik pengunjung adalah senimannya,” ujarnya.
(dis/anak)