Berita Perseteruan Keluarga Duterte vs Bongbong hingga Berujung Penangkapan

by

Jakarta, Pahami.id

Mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte Dalam perhatian setelah ditangkap di Bandara Internasional Ninoy Aquino Manila hari ini pada hari Selasa (11/3).

Sebelum ditangkap, Duterte memang seorang buron setelah Polisi Internasional (Interpol) mengeluarkan pemberitahuan merah.


Pengadilan Internasional (ICC) juga telah lama menyelidiki Duterte atas tuduhan pidana terhadap kemanusiaan dalam operasi anti -nada.

Sebelum penangkapan, keluarga Duterte dan Marcos tidak bermusuhan.

Duterte dan Ferdinand Marcos adalah mantan presiden Filipina dan memiliki pengaruh besar di negara itu.

Putra mereka, sekarang memimpin pemerintah Filipina. Putra Marcos, Ferdinand Marcos Jr., atau memanggil Bongbong, menjadi presiden dan putra Duterte, Sara Duterte, perwakilannya.

Mengancam akan membunuh Bongbong

Dari waktu ke waktu, Bongbong dan Sara memiliki tuan rumah.

Pada November 2024, Sara mengatakan dia menyewa seorang pembunuh bayaran untuk membunuh presiden, istrinya, pembicara DPR Martin Romualdez, dan istrinya.

“Saya telah berbicara dengan seseorang, saya berkata, jika saya terbunuh, membunuh BBM (Bongbong Marcos), (wanita pertama) Liza Araneta, dan Martin Romualdez, tidak bercanda, tidak ada lelucon,” kata Sara Duterte saat itu.

Mendengar pernyataan itu, Bongbong berjanji untuk melawan ancaman yang ceroboh dan khawatir dari Sara.

Dia juga mengatakan bahwa rencana pidana dari wakil presidennya tidak dapat diabaikan.

Tak lama kemudian, impeachment muncul di Sara. Dia dituduh mengkhianati publik, melakukan korupsi, untuk kejahatan tinggi seperti berlama -lama.

Kemudian pada bulan Februari, 200 anggota parlemen setuju untuk menyelamatkan Sara. Setelah pemakzulan ini, keputusan berikutnya diluncurkan di tangan Senat, seperti yang disebutkan Rapper.

Minta Bongbong untuk mengundurkan diri

Tidak hanya Sara, ayahnya dan kakaknya juga menderita Bongbong.

Pada Januari 2024, Duterte meminta Bongbong untuk mengundurkan diri karena berencana untuk mengubah konstitusi yang memiliki potensi untuk memperpanjang posisinya.

Aturan yang dimaksud adalah Konstitusi pada tahun 1987 yang menyatakan bahwa Presiden hanya dapat melayani sekali setelah enam tahun.

Duterte kemudian memperingatkan bahwa Marcos Jr tidak membuat perubahan yang terkait dengan Konstitusi sehingga ia tidak memiliki nasib sebagai ayahnya.

Ayah Bongbong, Ferdinand Marcos, memerintah Filipina selama lebih dari dua dekade. Kemudian pada bulan Februari 1986, ia digulingkan melalui revolusi kekuatan rakyat.

Untuk melanjutkan ke halaman berikutnya …