Jakarta, Pahami.id –
Koran Ibrani, Haaretzmengungkapkan praktik mengejutkan yang dilakukan oleh perwira militer dan militer Israel Melawan warga sipil Palestina di dekat pusat distribusi di Jalur Gaza.
Seperti dilansir kantor berita Yaman SabahPada hari Jumat (27/6), pengakuan ini berasal dari wawancara langsung dengan Angkatan Darat Negara Zionis melompat ke Jalur Gaza.
Wawancara menyimpulkan bahwa komandan militer Israel memerintahkan tentara untuk menembak Palestina, meskipun mereka jelas menimbulkan ancaman.
Dalam laporan yang dikeluarkan HaaretzPara prajurit mengkonfirmasi bahwa “penembakan penduduk Gaza di dekat pusat distribusi bantuan kemanusiaan adalah tindakan yang disengaja, meskipun mereka tidak menyebabkan ancaman.”
Mereka menambahkan bahwa tentara Israel menembak segala sesuatu yang bisa dibayangkan, dari senjata mesin berat, peluru mortir, untuk tangan granat menuju Gaza mencari bantuan.
Tentara Israel juga menyatakan bahwa tentara tidak melihat tembakan dari partai lawan selama distribusi bantuan di Gaza.
Mereka menekankan bahwa lembaga militer sekarang melihat pusat bantuan ini sebagai cara untuk mendapatkan legitimasi sehingga pertempuran dapat berlanjut, dan mereka “bahagia” dengan itu.
“Gaza tidak lagi menjadi perhatian bagi siapa pun, yang telah menjadi tempat dengan hukumnya sendiri, meskipun pembunuhan itu tidak lagi membutuhkan pernyataan tentang insiden itu,” kata seorang prajurit Israel yang tidak disebutkan namanya.
“Militer (Israel) memperlakukan orang -orang yang lapar seolah -olah mereka adalah kekuatan musuh untuk meluncurkan serangan itu,” katanya.
(WIW)