Jakarta, Pahami.id –
Tim SAR gabungan menghentikan pencarian tiga kru (ABK) KLM Asia adalah mulia yang tenggelam di perairan Bantaeng, Sulawesi SelatanSetelah operasi dilakukan selama 10 hari.
Namun, sampai hari terakhir pencarian pada hari Sabtu (6/28), korban tidak ditemukan.
“Operasi kapal SAR KLM Asia telah dilakukan selama tujuh hari, sehingga peningkatan tiga hari atas permintaan keluarga korban dan pada hari kesepuluh, kami telah menyatakan operasi SAR selesai dengan nol hasil,” kata Kepala Basarnas Makassar Muhammad Arif Anwar pada hari Sabtu (28/6).
Arif menjelaskan bahwa tim SAR koalisi telah memperluas area pencarian tiga korban, Supriadi Nunung (46) yang merupakan kapten kapal, Asdar (52) dan Aldi (27) ke distrik Takalar. Pengembangan area pencarian dilakukan setelah laporan tentang penemuan pembuatan kapal di daerah tersebut.
“Karena ada laporan dari kapal kayu dan bangkai kerbau menggunakan tag KLM Asia yang mulia, pencarian diperluas ke akhir, tetapi tidak menghasilkan hasil,” katanya.
Arif mengatakan setelah operasi SAR 10 hari dan tidak menemukan tiga korban kapal yang tenggelam, sehingga pencarian korban KLM Asia yang mulia dihentikan dan ditutup.
“Namun, itu akan dibuka kembali jika ada tanda -tanda kehadiran korban dan kemudian dipindahkan,” katanya.
Sebelumnya, KLM Asia Mulia, yang berisi delapan anggota awak dan membawa 57 kerbau dengan Rute Rute Island Rote, NTT ke Bunge Port, Jeneponto Regency pada hari Kamis (6/19) pada pukul 16:00, menabrak kapal besi melintasi jalan yang sama, menyebabkan KLM Asia turun ke KLM ke bawah.
(mir/rds)