Jakarta, Pahami.id —
Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini menerima pujian dari TYT Sara Minkara, Penasihat Khusus Hak Disabilitas Internasional Presiden Amerika Serikat.
Dalam pertemuan di Gedung Harry S. Truman, Departemen Luar Negeri AS, kedua belah pihak memaparkan berbagai kemajuan dan tantangan dalam pembangunan inklusif sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kerja sama RI-AS pada tahun 2024.
“Kami mengapresiasi kepemimpinan Kementerian Sosial RI dalam konteks G20 dan APEC yang telah ditunjukkan oleh Puan Tri Rismaharini,” kata TYT Sara Minkara.
Sejak tahun 2023, kedua pemimpin perempuan ini telah bertemu dua kali di Indonesia, dan terus melakukan dialog dan mengembangkan upaya bersama, termasuk pada Pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN – AS di Makassar tahun lalu.
Risma yang didampingi Wakil Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, IBM Sade Bimantara memaparkan capaian Indonesia dalam menanggulangi kemiskinan dan pertumbuhan inklusif.
“Kami yakin dengan bekerja sama, dunia akan menjadi tempat yang lebih baik bagi semua,” kata Risma dalam pertemuan di Washington DC, Jumat (12/7).
Risma menjelaskan, data (DTKS) di Indonesia dimutakhirkan minimal satu kali setiap bulan oleh pemerintah daerah sehingga memudahkan dalam merancang solusi yang tepat, baik untuk menekan pengeluaran keluarga maupun meningkatkan pendapatannya. Inklusif tanpa kemiskinan dan kelaparan. Tidak ada seorang pun yang tertinggal kata Risma.
Risma juga membahas tentang program makan gratis bagi penyandang disabilitas dan lansia yang tinggal sendiri. Program ini didukung oleh kelompok masyarakat setempat (pokmas) yang memasak dan mengantarkannya. Serta program penyediaan tiga unit rumah susun sewa murah (hanya Rp 10 ribu per bulan) dan renovasi atau pembangunan perumahan terpadu yang mencapai hampir 16.000 rumah dalam tiga tahun terakhir.
Pertemuan tersebut juga menyoroti pengembangan kewirausahaan berbasis pertanian dan perikanan, pengembangan usaha mikro dan kecil, serta penggunaan alat bantu agar penyandang disabilitas dapat bekerja sesuai potensinya.
Kementerian Sosial RI telah memanfaatkan teknologi sebagai Enabler. Seperti yang dikunjungi khusus TYT Sara Minkara saat berkunjung ke Balai Terpadu Soeweno Inten – STIS (salah satu Balai Terpadu Kementerian Sosial RI) pada tahun 2023.
STIS dapat memproduksi alat bantu bagi penyandang disabilitas yang diproduksi oleh penyandang disabilitas. Sepeda motor roda tiga yang memperhatikan kondisi setiap penyandang disabilitas fisik antara lain dapat digunakan sebagai transportasi dan penjualan yang nyaman.
Selain itu, Kementerian Sosial RI juga telah memproduksi kursi roda, kursi roda adaptif (untuk penyandang Cerebral Palsy), tongkat pintar (untuk tunanetra), gelang khusus untuk penyandang tunarungu dan tuna wicara (Gruwi), serta gelang khusus. untuk orang cacat mental (Grita). Yang tersebar mulai dari Aceh di Barat hingga Puncak Jaya (Papua) di Timur, dan dari Siau (Sulut) di Utara hingga Rote Ndao (NTT) di Selatan.
“Kita sama-sama fokus meningkatkan peran inklusif penyandang disabilitas dalam upaya ekonomi produktif agar kesejahteraan mereka terus meningkat,” tambah Mensos dalam penjelasannya di New York, Senin (15/7).
(tim/bukan)