Jakarta, Pahami.id –
Pembicara DPR Nyonya. sangat besar kejadian Pembunuhan Itu diduga dilakukan oleh kelompok kejahatan bersenjata (KKB), terhadap 11 panen emas di Kabupaten Yahukimo, Pegunungan Papua.
Puran menilai bahwa pihak berwenang harus dapat memastikan keamanan Papua. Selain itu, dia menyinggung insiden kekerasan terhadap pembunuhan berulang di Papua.
“Tindakan ini bukan masyarakat sipil pertama dan banyak telah menjadi korban. Pasukan keamanan harus menjamin keselamatan rakyat, termasuk pekerja yang tinggal di Papua,” Mrs. dalam sebuah pernyataan, dikutip pada hari Sabtu (12/4).
Selain itu, Anda menyatakan bahwa kasus kekerasan terhadap pembunuhan umum di Papua tidak dapat dianggap normal. Dia mendesak agar kasus kekerasan di tanah Cendrawasih segera diselesaikan untuk melindungi dan membuat makmur rakyat Papua.
“Serangan terhadap panning emas hanyalah contoh nyata tentang bagaimana orang -orang yang terpapar kekerasan sistemik dan berulang,” Mrs.
Namun, Anda berpikir bahwa kasus -kasus kekerasan di Papua bukan hanya karena masalah separatisme, tetapi masalah kesenjangan dan keadilan yang tidak pernah diselesaikan oleh negara itu.
Oleh karena itu, Anda menilai bahwa pendekatan militer tidak efektif dan optimal dalam menyelesaikan masalah kekerasan di Papua.
“Langkah -langkah baru harus diambil, terutama upaya yang memprioritaskan dialog, menjamin kebaikan, dan memperkuat kehadiran negara secara adil dan kemanusiaan,” katanya.
“Para pemimpin, agama, akademisi, bagi perwakilan masyarakat sipil dapat menjadi jembatan yang damai dan membantu memfasilitasi komunikasi,” katanya.
Sebanyak 11 paner emas dilaporkan tewas dalam insiden itu pada hari Minggu (6/4) dan Senin (7/4) di 22 dan Muara Kum, Kabupaten Yahukimo, Pegunungan Papua.
Pembunuhan itu dikatakan telah dilakukan oleh KKB yang menyebut dirinya Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama.
“Korban yang terbunuh menderita luka, tembakan, dan cedera akibat panah,” kata Kaops Damai Cartenz 2025 Brigadir Jenderal Faizal Ramdhani.
(TIS)