Medan, Pahami.id —
Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) nomor urut 1, Bobby Nasution berjanji pembangunan infrastruktur di Sumut tidak akan seperti lima tahun lalu jika ia memenangkan Pilgub 2024.
Menantu mantan Presiden Joko Widodo ini memastikan pembangunan di Sumut lebih berkeadilan dengan menjangkau daerah-daerah terpencil.
“Ke depan kita pastikan pembangunan infrastruktur di Sumut terlaksana, kita pastikan tidak seperti lima tahun lalu. Kita pastikan pembangunan infrastruktur di Sumut sampai ke pelosok-pelosok di Sumut. Sumatera,” ujarnya. kata Bobby Nasution dalam debat kedua Pilgub Sumut 2024 di Hotel Santika, Medan, Rabu (6/11/2024).
Suami Kahiyang Ayu menuturkan, masih banyak daerah di Sumut yang infrastrukturnya belum memadai, seperti di Kepulauan Nias. Menurut Bobby, infrastruktur di kawasan itu masih buruk.
Maaf, kita sudah lihat bagaimana perkembangan di Kepulauan Nias, mohon maaf. Luar biasa. Lima tahun terakhir tidak dibangun, katanya.
Tak hanya itu, menurut Bobby, seorang gubernur dan wakil gubernur harus mampu menarik investasi di Sumut, tidak hanya berpangku tangan.
“Kami ingin adanya lapangan kerja bagi gubernur dan wakil gubernur, mampu mengambil dan menarik investasi bagi Sumut ke depan,” kata Bobby.
Dalam kesempatan itu, Bobby juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI Prabowo Subianto. Sebab, kata Bobby, di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, utang-utang nelayan dan UMKM sudah terhapuskan.
“Pelaku UKM izinkan kita mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yang Dipertua Prabowo Subianto yang telah melunasi utang-utang nelayan dan petani UKM. Program pusat yang baik seperti ini harus bisa dilakukan di Sumut,” jelasnya. .
Bobby menambahkan, tahun 2024 merupakan tahun penting sebagai tonggak awal meraih Indonesia Emas di tahun 2045. Ia mengatakan, tantangan di Sumut banyak dan besar.
Oleh karena itu, khususnya tantangan di pemerintahan, mari kita lihat apa saja tantangan yang dihadapi Sumut ke depan. Sumut bukan hanya sekedar wacana, hanya sekedar janji yang tidak bisa diwujudkan, tegasnya.
(fnr/wiw)