Berita PDIP dan Jokowi Kembali Panas, Puan Minta Kader Sudahi Pecah Belah

by


Jakarta, Pahami.id

Politikus PDIP Selain Dewan Perwakilan Rakyat, Ny. Maharani mengingatkan semua kadernya untuk mulai berhenti dengan presiden ketujuh dari Republik Indonesia Joko Widodo Alias ​​Jokowi.

Puran meminta semua kader untuk menghentikan perdebatan yang hanya menyebabkan pembiakan.

“Jadi, ada hal -hal yang kemudian membuat kita terpecah. Hal -hal yang membuat kita hanya melawan hal -hal yang kemudian membuat kita berprasangka,” Mrs.


Pernyataan itu dibuat oleh Mrs. dan menanggapi hubungan antara Jokowi dan PDIP yang baru -baru ini dipanaskan. Ini dipicu oleh berita tentang Jokowi Messenger, yang dikatakan telah meminta Hasto untuk mengundurkan diri dari Sekretaris -Jenderal.

“Harap dicatat bahwa sekitar 14 Desember, seorang utusan bertemu dengan kami, memberi tahu bahwa Sekretaris -Umum (Hasto) harus mengundurkan diri,” kata Ketua DPP DPP, Deddy Sitorus, pada konferensi pers di kantor PDIP DPP, Jakarta, Rabu (12/3).

Nyonya memintanya untuk diminta kepada orang yang dimaksud atau membuat pernyataan. Dia mengklaim dia tidak tahu apa -apa tentang berita itu.

“Ya, tanyakan orang yang relevan,” katanya.

Tetapi ketika ditanya tentang hubungannya dengan Jokowi, Anda tidak ingin menjawab dengan tegas. Dia hanya mengingatkan bahwa setiap orang memiliki kesalahan dan masa lalu.

Menurut Anda, membangun suatu negara tidak dapat bersama satu atau dua orang, tetapi perlu untuk bekerja sama dengan semua orang.

“Kita tentu saja manusia yang tidak sempurna kita semua harus memiliki masa lalu, tetapi kita ingat bahwa membangun suatu negara tidak bisa sendirian, kita semua harus memiliki kesalahan,” Mrs.

Jokowi terinfeksi ketika dia dikatakan mengirim utusan sehingga PDIP tidak akan membakar dirinya dan meminta Hasto Kristiyanto untuk mengundurkan diri dari sekretaris -umum. Dia mengakui bahwa dia telah lama membungkam berbagai serangan dari berbagai pihak, termasuk PDIP. Tetapi dia bersikeras bahwa kesabaran memiliki batas.

“Saya sudah Tinggal Kamu tahu. Saya memfitnah saya diam -diam, mengkritik saya diam -diam, yang berarti saya diam, mengutuk saya dengan diam -diam. Saya terus berjalan, Anda tahu. Tetapi ada batasan, “katanya di kediamannya, Kampung Resources, Distrik Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/14).

Tanggapan kepala polisi

Selain itu, Anda juga meminta mantan Kepala Polisi Ngada, Adjunct Senior Komisaris Widyadharma Lukman Sumamaja dipecat dari polisi nasional dan dihukum berat dalam kasus -kasus yang diduga gangguan dan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.

Pada saat yang sama mengingatkan polisi nasional bahwa kasus yang sama tidak dapat diulang. Anda juga meminta korban untuk menerima pemulihan maksimal dan perlindungan psikologis.

“Para pelaku harus dipecat dan kemudian diberi sanksi berat dan kepada lembaga yang relevan, tidak ada hal seperti itu,” Mrs.

(Thr/dal)