Jakarta, Pahami.id —
Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskusmenyerukan tindakan untuk mengatasi pelecehan terhadap anak di bawah umur di Timor Timur.
“Jangan kita lupakan banyaknya anak-anak dan remaja yang martabatnya dilanggar. Fenomena ini terjadi di seluruh dunia,” kata Paus saat mengawali kunjungannya ke Dili, Timor Leste, Senin (9/9).
“Kita semua terpanggil untuk melakukan segala kemungkinan untuk mencegah segala bentuk pelecehan dan memastikan masa kanak-kanak yang sehat dan aman bagi semua generasi muda,” tambahnya, dikutip. AFP.
Timor Leste dikejutkan dengan beberapa kasus pelecehan seksual terhadap anak yang melibatkan anggota gereja dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu kasus terbaru di Timor Leste melibatkan uskup peraih Nobel, Carlos Ximenes Belo, yang diam-diam dilarang oleh Vatikan selama beberapa dekade karena dugaan pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Pada tahun 2021, seorang pendeta Richard Daschbach dinyatakan bersalah atas kekerasan terhadap seorang gadis remaja yatim piatu dan kurang mampu. Daschach dijatuhi hukuman 12 tahun penjara.
Para pemimpin Gereja Katolik seluruh dunia tiba di Dili hari ini, sekitar pukul 14.25 waktu setempat. Dia berada di Timor Leste pada 9-11 September.
Kunjungan ini merupakan kali pertama Paus mengunjungi Timor Leste sejak negara tersebut memperoleh kemerdekaan pada tahun 2002.
Sebelumnya, pada tahun 1989, Paus Yohanes Paulus II mengunjungi wilayah yang dulu bernama Timor Timur ini.
Saat itu, Timor Timur masih berada di bawah pendudukan brutal Indonesia sejak tahun 1975.
Dalam tur terbaru Paus, ia akan bertemu dengan Presiden Ramos Horta, pejabat pemerintah, tokoh agama dan masyarakat serta bertemu dengan anak-anak penyandang disabilitas.
(Dna)