Jakarta, Pahami.id –
Aktivis Swedia, Greta Thunbergkembali berlayar dengan beberapa kapal untuk Strip Gazauntuk membawa bantuan kemanusiaan.
Penyelenggara Misi Kemanusiaan, Global Sumud Flotilla, mengatakan kapal berlayar dari pelabuhan Barcelona pada hari Minggu (31/8).
Kapal akan tiba di Gaza mungkin di pertengahan bulan. Sejauh tidak diketahui seberapa akurat kapal yang tepat mengambil bagian dalam misi kemanusiaan ini.
Sebelum berlayar, Greta mengatakan distribusi bantuan adalah langkah untuk mendukung Palestina yang secara brutal diserang oleh pasukan Israel.
“Pertanyaannya bukanlah mengapa kami berlayar, kisah ini bukan masalah misi yang harus kita mulai, kisah ini adalah kisah Palestina. Kisah di sini adalah bagaimana orang kehilangan cara paling mendasar untuk bertahan hidup,” kata Greta sebelum berlayar, dikutip oleh Reuters.
Banyak warga membantu dan melihat pelepasan operator.
Beberapa dari mereka terlihat membawa syal yang membaca Palestina dan mengenakan kiffiyeh. Beberapa telah mendengar dukungan berteriak untuk Palestina.
“Ini bukan perang, ini adalah pembunuhan massal,” kata mereka.
Greta juga bergabung dengan misi kemanusiaan dengan berlayar menggunakan kapal Medleen ke Gaza Mei lalu. Dia meninggalkan 11 aktivis lainnya.
Pelayaran itu merupakan bentuk dukungan dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada Gaza setelah Israel memblokir bantuan di sana.
Namun, ketika dia akan memasuki Gaza, kapal itu ditangkap oleh pasukan Israel. Penumpang juga diculik. Mereka kemudian dibawa ke pelabuhan Ashdod.
“Jika Anda melihat video ini, kami telah dicegat dan diculik di perairan internasional oleh pasukan Israel atau militer mendukung Israel,” kata Greta dalam sebuah video dalam misinya Mei lalu.
Greta kemudian diusir. Namun, serangkaian tindakan tim Israel tidak melemahkan semangat yang ia dukung Palestina.
Israel telah meluncurkan invasi Palestina sejak Oktober 2023. Pada waktu itu, mereka menggerebek rakyat dan benda -benda publik. Akibatnya, lebih dari 62.000 orang di Palestina meninggal dan jutaan orang harus menjadi pengungsi.
(Isa/DNA/BAC)