Berita Nimbrung ‘Ngabuburit’ dan Iftar Bareng Dubes-Ekspat Bosnia-Herzegovina

by


Jakarta, Pahami.id

Duta besar Bosnia dan Herzegovina untuk Indonesia Armin Limo menggelar ngabuburit dan buka puasa bersama Ekspatriat di Jakarta, Kamis (14/3).

Acara tersebut dihadiri oleh ekspatriat Bosnia dan selebriti ternama. Banyak ekspatriat Bosnia yang menetap di Indonesia dan menikah dengan orang Indonesia.


Acara diawali dengan wawancara dengan Dubes Armin Limo dan diakhiri dengan agenda buka puasa bersama.

Salah satu ekspatriat Bosnia yang juga selebriti bernama Lamija Leroy hadir dalam acara tersebut. Dia datang bersama suaminya dan ditemani putranya.

Dubes Limo sangat antusias dengan acara tersebut dan sangat menyambut baik warganya yang tinggal di Indonesia. Beberapa di antaranya berbagi pengalaman menarik selama tinggal di Indonesia.

Seperti ekspatriat Bosnia, Amil yang sudah 12 tahun tinggal di Indonesia.

Dikatakannya, Indonesia memiliki beragam tradisi dan beberapa keunikan yang tidak dimiliki Bosnia.

“Bosnia punya tradisi unik mengingatkan masyarakatnya untuk berbuka puasa dengan menggunakan tembakan meriam,” kata Amil CNNIndonesia.com.

Ini merupakan tradisi yang sudah mereka lakukan sejak lama. Hal ini terkait dengan sejarah dan tradisi pada masa pemerintahan Kesultanan Ottoman.

Adnan, ekspatriat asal Bosnia yang sudah 14 tahun tinggal di Indonesia, mengatakan masyarakat Indonesia cenderung lebih ramah dan spontan.

“Saya melihat masyarakat Indonesia sangat spontan dalam berbagai hal dan lebih mudah bergaul. Hal inilah yang membuat hidup di Indonesia nyaman,” kata Adnan.

Lebih dari itu, Bosnia punya banyak tradisi yang mirip dengan Indonesia. Seperti saat Idul Fitri, di mana masyarakat Bosnia biasanya menghabiskan waktu bersama keluarga besarnya.

Katanya, di hari raya Idul Fitri, warga Bosnia juga memberikan tunjangan hari raya (THR) untuk anak-anak. Hal ini mereka lakukan untuk menjalin persahabatan, seperti yang terjadi di Indonesia.

Orang Bosnia mempunyai masa puasa yang lebih lama bahkan sama dengan orang Indonesia. Sebab, mereka sangat bergantung pada musim.

Katanya, jika musim kemarau tiba, waktu puasanya bisa bertahan hingga 16 jam. Jika musim dingin tiba maka puasanya berlangsung selama 10 hingga 12 jam saja.

Meski begitu, masyarakat Bosnia yang tinggal di Indonesia sangat menyukai orang Indonesia dan makanannya.

Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi orang asing yang ingin tinggal di Indonesia.

(val/rds)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);