Jakarta, Pahami.id –
Perdana Menteri IsraelBenjamin Netanyahu, menanggapi langkah -langkah terbaru dari negara -negara Barat yang mengakui Palestina.
Dia menekankan bahwa Israel akan terus mengembangkan pemukiman di Tepi Barat yang diduduki, yang mencegah pembentukan negara -negara Palestina di masa depan.
Netanyahu menambahkan bahwa negara -negara Palestina “tidak akan terjadi.” Dia menyatakan bahwa tanggapan lengkap Israel terhadap langkah -langkah pengakuan terbaru akan dikirim setelah dia kembali dari perjalanannya ke Amerika Serikat minggu ini.
Di sana, Netanyahu dijadwalkan untuk berbicara di Majelis Umum PBB dan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump.
Sementara itu, sejalan dengan Netanyahu, mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, juga menanggapi pengakuan negara -negara Palestina oleh Inggris, Kanada dan Australia.
Dalam unggahan di Platform X, ia mengatakan “Negara Palestina tidak akan didirikan”. Dia juga menyuarakan warisan kolonial Inggris.
“Mandat Inggris berakhir 77 tahun yang lalu. Kekuatan penindasan Inggris sejak saat itu diingat dengan baik dan tidak akan lagi menentukan apa yang terjadi pada Israel,” kata Gallant, seperti yang dilaporkan Al Jazeera.
Bergabung dengan Inggris, Kanada dan Australia secara resmi mengakui negara -negara Palestina, menjelang Majelis Umum PBB minggu ini.
Pengakuan ini muncul di tengah -tengah rencana Israel untuk memperluas pemukiman di bank -bank barat yang menduduki dan mengintensifkan perangnya di Gaza, Palestina.
Namun, pengumuman kekuatan besar Barat, dan sekutu lama Israel, menunjukkan bahwa Israel semakin terisolasi secara internasional sejalan dengan genokia di Gaza, di mana lebih dari 65.200 warga Palestina tewas.
Israel dan Amerika Serikat berulang kali mengatakan bahwa mengakui negara Palestina di tengah perang di Gaza akan menjadi “hadiah” bagi Hamas.
Di Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, minggu depan, lebih banyak negara telah berjanji untuk mengenal Palestina, termasuk Prancis.
(WIW)