Jakarta, Pahami.id –
Sejumlah partai politik menyambut pertemuan presiden Prabowo Subianto dan Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri Di Teuku Umar, Jakarta, Senin lalu (7/4).
Sekretaris NASDEM -General Hermawi Taslim menilai bahwa pertemuan antara Prabowo dan Megawati pasti akan berlangsung dan harus diterima.
“Koleksi pada dasarnya adalah suatu keharusan, jadi persahabatan antara para pemimpin negara adalah sesuatu yang harus disambut secara positif sebagai bagian dari persatuan nasional,” kata Hermawi ketika dihubungi pada hari Rabu (9/4).
Hermawi menilai bahwa persahabatan harus dilakukan antara elit politik terlepas dari posisi politik yang masing -masing mengambil di negara itu.
“Nasdem menyambut setiap persahabatan antara angka -angka, persahabatan harus berlanjut terlepas dari posisi partai di dalam atau di luar pemerintahan,” katanya.
Demikian pula, Sekretaris -Jenderal Golkar Sarmuji juga mendukung pertemuan itu karena dianggap memiliki dampak positif pada negara dan negara tersebut.
Namun, ia menolak untuk merespons dengan kuat jika Golkar dibuka jika PDIP bergabung dengan kabinet merah dan putih.
“Setiap persahabatan akan memberikan energi positif. Persahabatan elit akan membawa naungan dan harmoni dalam masyarakat,” kata Sarmuji saat dihubungi.
“Urusan Koalisi Presiden mengetahui kebutuhan mereka lebih baik,” katanya.
Tiga tahun ulang tahun, wakil ketua PKB Jasilul Fawaid juga mendukung pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam.
“Ini menunjukkan bahwa Mr Prabowo tidak memiliki masalah dengan Ms. Mega, dan Mr Prabowo tidak memiliki masalah dengan tokoh -tokoh politik lainnya,” kata Jasilul ketika dihubungi.
Sebelumnya, Sekretaris Gerindra -General Ahmad Muzani mengatakan Prabowo membahas beberapa hal dalam percakapan empat orang dengan Megawati.
Salah satunya, membahas tarif impor timbal balik yang ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap Indonesia.
“Terutama sebagai hasil dari kebijakan Presiden Donald Trump terkait dengan pengenaan tarif yang digunakan untuk produk Indonesia tentang ekspor di Amerika dan banyak negara juga terpengaruh,” kata Muzani di kompleks parlemen di Jakarta pada hari Rabu (9/4).
(MAB/DMI)