Jakarta, Pahami.id —
Sejumlah media asing menyoroti pelaksanaan program tersebut makan siang gratis Presiden Prabu Subianto yang berlangsung mulai hari ini, Senin (6/1).
Dalam laporannya yang berjudul Indonesia meluncurkan program makanan gratis untuk memerangi stunting, berita Perancis melaporkan, Agence France-Presse (AFP)melaporkan bahwa ini merupakan program ambisius dengan dana yang dikucurkan mencapai US$4,3 miliar.
AFP juga menegaskan, program makan siang gratis merupakan salah satu janji besar Prabowo saat kampanye Pilpres 2024.
“Prabowo berjanji memberikan makanan bergizi kepada 10 juta anak sekolah dan ibu hamil dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup dan pertumbuhan ekonomi,” kata laporan itu. AFP.
Laporan AFP Ia juga diadaptasi oleh beberapa media asing lainnya, seperti surat kabar dan portal berita Filipina, The Inquirer, hingga portal berita Tiongkok, Macau Business.
Surat kabar dari Singapura suka Selat Times dan portal berita Saluran NewsAsia juga mengumumkan hari pertama pelaksanaan program makan siang gratis ini.
Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program andalan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka resmi dimulai pada Senin (6/1). Program tersebut akan digelar di 190 titik di 26 provinsi.
“Kita bersyukur, tidak menunggu 100 hari atau di hari ke 78 Pak Prabowo menjadi Presiden, program MBG dimulai. Ini merupakan tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia, untuk pertama kalinya Indonesia melaksanakan program pemenuhan gizi berskala nasional untuk balita, anak sekolah, santri hingga ibu hamil dan menyusui,” kata Kepala Komunikasi Presiden RI Hasan Nasbi dalam keterangannya, Minggu (5/1).
Hasan menjelaskan, berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN), terdapat 190 Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang akan beroperasi.
Sebanyak 190 SPPG tersebar di 26 wilayah yaitu Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta.
Lalu, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan.
Hasan menjelaskan, program MBG ditargetkan menjangkau 3 juta penerima manfaat pada Januari hingga Maret 2025.
Pemerintah menargetkan jumlah penerima bantuan mulai dari anak kecil hingga siswa sekolah menengah atas bisa bertambah menjadi 15 juta orang pada akhir tahun 2025.
(rds/bac)