Jakarta, Pahami.id –
Bupati Central Tapanuli Masinton Pasaribu Menyerahkan masalah perselisihan kepemilikan empat -Island antara Aceh dan Sumatra Utara kepada pemerintah federal.
Dia sepenuhnya menyerahkan kepada pemerintah federal untuk memfasilitasi dialog terkait dengan masalah dengan pihak -pihak yang relevan.
“Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah sepenuhnya menyerahkan kepada pemerintah federal untuk memfasilitasi dialog dan diskusi tentang empat diskusi pulau yang sekarang batas,” kata Masinton dalam pesan teks pada hari Minggu (6/15).
Masinton menjelaskan bahwa keempat pulau itu secara langsung berbatasan dengan distrik Tapanuli dan Aceh Singkil tengah.
Dia mengatakan dialog polemik dari empat pulau harus dibahas dalam kerangka persatuan.
Masinton mengatakan pemerintah daerah yang terlibat dalam polemik harus ‘DinginDan mengurangi polemik ini agar tidak menyebabkan sentimen regional.
Dia juga menekankan bahwa polemik empat pulau perlu dieksplorasi dalam sejarah yang lebih bersejarah, sosiologis dan geografis.
“Untuk tidak membawa sentimen regional dan regional yang mengganggu persatuan sosial di masyarakat, terutama Aceh dan Sumatra Utara, serta harmoni dan persaudaraan penuh,” katanya.
Masalah perselisihan kepemilikan empat -Island kemudian melekat dan memanen debat. Kepemilikan empat pulau telah menyebabkan konflik perjuangan antara Aceh dan Sumatra Utara.
Keempat pulau adalah Pulau Mangkir yang hebat (juga dikenal sebagai Pulau Mangkir Gater), pulau -pulau kecil (Kekir Kekir), Pulau Lipat, dan Pulau Long.
Kementerian Dalam Negeri mendirikan empat pulau sebagai bagian dari pusat Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. Bahkan, itu sebelumnya dimasukkan ke dalam area administrasi Aceh Singkil.
Menanggapi polemik, kementerian dalam negeri akan meninjau status empat kepemilikan pulau.
Wakil Menteri Dalam Negeri Arya mengatakan peninjauan akan dipimpin oleh menteri dalam negeri sebagai ketua tim nasional untuk menamai bumi pada hari Selasa (17/6).
“Menteri Dalam Negeri sebagai ketua tim nasional bernama Bumi akan melakukan peninjauan menyeluruh pada hari Selasa, 17 Juni 2025,” kata Way pada hari Jumat (6/13).
(MNF/GIL)