Daftar isi
Jakarta, Pahami.id —
Pakar asing memperingatkan masa depan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia jika Prabu Subianto menjadi Presiden Republik Indonesia.
Salah satunya adalah analis senior di Verisk Maplecroft, Laura Schwartz, yang mengatakan ada beberapa kekhawatiran yang muncul, terutama di bidang hak asasi manusia dan demokrasi.
Sementara pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menang besar berdasarkan hitungan aktual KPU di Yaman dan Turki.
Berikut Kilat Internasional Selasa (20/2).
Analis senior Asia Tenggara di perusahaan intelijen risiko Verisk Maplecroft, Laura Schwartz, mengatakan berbagai kekhawatiran akan muncul, terutama di bidang hak asasi manusia dan demokrasi, jika Prabowo memenangkan Pilpres 2024.
Kekhawatiran (terkait kepresidenan Prabowo) akan terfokus pada potensi meningkatnya sikap tidak bertanggung jawab karena ia sebelumnya telah mendorong penghapusan batasan masa jabatan presiden, diakhirinya pemilihan presiden langsung, dan pembatasan perlindungan hak asasi manusia, kata Schwartz seperti dikutip oleh CNN.
Schwartz mengatakan jika hal itu terjadi, reputasi Indonesia pasti rusak dan RI kehilangan kendali untuk “menarik investasi asing”.
Guru Besar Ilmu Politik dan Masalah Keamanan Asia Tenggara di National War College Washington DC, Zachary Abuza mengatakan, jika Prabowo memerintah Indonesia, kemungkinan besar Menhan akan fokus pada isu Papua.
“Papua akan menjadi titik awal dari banyak kebijakan Prabowo,” kata Abuza seperti dikutip CNN.
Sebanyak 64 orang ditemukan berlumuran darah di kawasan dataran tinggi terpencil di negara tetangga Indonesia, Papua Nugini, akibat konflik antar suku.
Peristiwa itu terjadi di dekat kota Wabag, sekitar 600 kilometer barat laut ibu kota Port Moresby.Puluhan korban tewas merupakan warga suku yang disergap kelompok musuh pada Minggu (18/2).
Konflik antar suku sering terjadi hingga berujung pada pembunuhan antara suku Sikin, Ambulin, Kaekin dan suku lainnya.
Paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menang dengan kekalahan di dua negara Timur Tengah yakni Yaman dan Turki.
Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Senin (19/2) menunjukkan pasangan yang didukung Partai NasDem, PKB, dan PKS itu memperoleh 4.268 suara atau 89,8 persen di Sana’a, Yaman.
Capaian tersebut jauh mengungguli pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan perolehan 396 suara atau 8,33 persen dan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan perolehan 89 suara atau 1,87 persen.
Data dari total 10 Tempat Pemungutan Suara (TPS) sudah terkirim lengkap ke KPU, artinya sudah lengkap 100 persen.
(tim/dna)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);