Berita Kronologi Pendakian Terakhir Lilie dan Elsa di Puncak Carstensz

by


Jakarta, Pahami.id

Dua wanita Pendaki gunung Ramah Sejak Remaja, Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono, meninggal pada usia 60 pada usia Puncak CarstenszKabupaten Mimika, Pusat Papua.

Lilie dan Elsa bergabung dengan delapan pendaki lainnya untuk mencapai puncak Carstensz. Grup ini disertai lima Direktori atau panduan jalur.

Perjalanan kelompok ke puncak tidak menghadapi hambatan yang signifikan. Sar I Wayan Suyatna Timal Office Head berkata pada hari Sabtu, 1 Maret sekitar 10:51 Wit, 10 pendaki dengan lima Direktori Berhasil melintasi jembatan Tryolean.


Dengan perjalanan, sekelompok pendaki diharapkan mencapai puncak Carstensz pada hari yang sama, pada pukul 14.00.

Peristiwa tragis hanya terjadi ketika kelompok jatuh dari atas Carstensz.

Saya Wayan mengatakan bahwa pada 19.10 intelijen, baterai obrolan yang berguna kelompok itu lemah. Situasi ini sulit bagi kelompok untuk berkomunikasi.

Kabar buruk datang pada pukul 19.30. Pada waktu itu, 2 dari 15 kelompok, Ruslan dan Abdullah turun.

Keduanya melaporkan keberhasilan kelompok untuk mencapai puncak dan situasi teman -teman mereka. Ruslan dan Abdullah mengatakan ada dua orang atas nama Indira dan Saroni yang dipengaruhi oleh gejala penyakit gunung akut (AMS) di daerah puncak.

AMS adalah penyakit yang sering menyerang pada ketinggian tertentu. AMS terjadi ketika pendaki mengalami kesulitan menyesuaikan dengan tekanan oksigen rendah di dataran tinggi.

“Saat bepergian ke Ruslan tiba di teras besar, pengunjung dan Direktori Sebelum Tyrolean, “kata Wayan dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Minggu (2/3).

Kemudian pada 20.29 Time East Indonesia, tim Basis Mengerjakan Arahan Untuk mendapatkan bantuan.

Sekitar 20.45 wib satu Direktori Atas nama Nurhuda yang tiba di Basis Hanya.

Nurhuda jatuh dalam keadaan gejala hipotermia. Nurhuda kemudian meminta bantuan dari tim Basis.

Selanjutnya, satu orang dari Basis Dinamakan Yustinus Sondegau hingga puncak. Yustinus membawa bantuan keadaan darurat Menyukai kantong tidur, Selembar terbangAir panas, dan radio.

Seseorang Direktori Internasional atas nama Dawa Gyalje Sherpa pergi ke puncak untuk membantu memindahkan kelompok. Dawa naik sekitar 21,48 waktu Indonesia Timur.

Sejak proses transfer dimulai, satu per satu pendaki juga berhasil menurun. Namun, ada beberapa yang masih hidup.

Wayan menyatakan pada 22.48 dengan pendaki atas nama Fiersa dan Furki tiba di Basis. Kemudian pada 23.51, Yustinus bertemu para pendaki atas nama Ludy di teras besar.

Kematian Lilie dan Elsa ditemukan setelah Dawa berhasil di kedua hari Minggu sekitar 00.07.

Pada saat itu Dawa dihubungi Basismelaporkan bahwa dia bertemu dan menangani salah satu ibu. Kemudian, pukul 00.41, Dawa mengatakan dia menangani dua pendaki di Terrace Two.

Ketika dia menemukan Lilie dan Elsa, Dawa masih berusaha membantu. Bahkan ada upaya dari bawah untuk naik tenda dan alat keadaan darurat Dua teras lainnya.

Upaya bantuan tambahan terjadi pada 00.43, sampai akhir 02.07 WIT menyatakan bahwa Lilie dan Elsa telah meninggal di dua teras.

“(ON) 02.07 Info Desir Octtries, kedua ibu di dua teras telah meninggal,” kata Wayan.

Pada hari Senin (3/3), dua badan dipindahkan ke Rumah Sakit Distrik Timic. Kepala Kepala Polisi Mimika Tahan Komisaris Senior Billyandha Hildiario Budiman mengatakan mayat kedua pendaki juga akan diterbangkan dari timik hari ini.

“Rencana hari ini untuk kedua mayat pada 3 Maret 2025 akan lepas landas menggunakan maskapai Lion pada pukul 10:45 yang dihadiri oleh 2 korban dan 1 perwakilan dari tim Cartenz tropis,” kata Billyandha.

(WIS/YOA)