Berita KPK Sebut Ada Dugaan Mark Up di Balik Kasus Dana Iklan Bank BJB

by


Jakarta, Pahami.id

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto mengungkapkan mode korupsi yang dikatakan sebagai pemukiman Jawa Barat dan dana iklan Bank Pembangunan Regional Barat (Bank BJB).

Dia menjelaskan bahwa ada pengintai atau pengintai atau Tanda Dalam penempatan dana iklan di beberapa media massa yang telah menyebabkan kerugian finansial negara itu.

“Kata seperti itu [ada mark up]. Kemudian konferensi pers akan dibahas, “kata Setyo di gedung Pusat Pendidikan Anti -Korupsi, Jakarta, Rabu (12/3).


Setidaknya ada lima orang yang dinobatkan sebagai KPK sebagai tersangka. Namun, KPK belum membuka identitas tersangka.

Setyo mengatakan kerugian finansial negara itu mencapai miliaran Rupiah.

Konstruksi lengkap kasus ini mencakup identitas tersangka dan jumlah kerugian finansial negara akan disajikan oleh KPK selama konferensi pers Kamis atau Jumat minggu ini.

“Kami akan segera mengirimkannya. Selama konferensi pers, itu akan dibahas,” katanya.

Sebelumnya, pada hari Senin (10/3), tim investigasi KPK mencari kediaman mantan gubernur Java West Java Ridwan Kamil di Bandung. Dari sana, KPK menemukan dan menyita beberapa bukti termasuk dokumen yang diduga terkait dengan kasus tersebut.

“Tentu saja jika ada beberapa dokumen, beberapa item, ada proses, yang sedang dipelajari oleh penyelidik,” kata Setyo.

Dia mengatakan tim investigasi akan mengkonfirmasi temuan kepada saksi yang akan diperiksa.

Ketika dikonfirmasi oleh gugatan saksi Ridwan Kamil, Setyo menyerahkannya atas urusan teknis penyelidikan. Para pemimpin KPK tidak campur tangan.

“Saya kembali ke penyelidik, ini adalah urusan teknis dari penyelidik, direktur penyelidik, Kasatgas yang akan menentukan sesuai dengan kebutuhan mereka,” kata Setyo.

Respons rk

Ridwan Kamil telah membuka suaranya pada penyelidikan kasus di BJB Bank yang membuat KPK Home Search. Dia menyatakan bahwa dia menghormati proses penegakan hukum yang sedang berlangsung.

“Kami sebagai warga negara yang baik sangat kooperatif dan sepenuhnya mendukung atau membantu tim KPK secara profesional,” kata Ridwan Kamil.

“Hal -hal terkait lainnya, kami tidak dapat mengatasi tim KPK dalam memberikan informasi,” katanya.

(TSA/RYN)