Jakarta, Pahami.id –
Sedikitnya 50 orang tewas dalam serangan itu Badai Melissa Di seluruh kepulauan Karibia, dan diperkirakan akan terus berkembang.
Pemerintah Jamaika mengumumkan, pada Sabtu (1/11) waktu setempat, 19 orang di pulau itu tewas.
Sementara itu, dilaporkan AFPDepartemen Perlindungan Sipil Haiti juga mengatakan sedikitnya 31 orang tewas di negara itu akibat badai tersebut.
“Saya membayangkan jumlahnya jauh lebih tinggi… karena masih ada tempat-tempat yang sulit kita jangkau,” kata Menteri Kesehatan Jamaika, Christopher Tufton.
Badai Melissa melanda Kepulauan Karibia, salah satu yang terparah adalah Jamaika pada Sabtu (1/11). Badai tersebut melanda dengan kekuatan hingga Kategori 5, kategori badai tertinggi.
Badai Melissa melanda Jamaika dengan kecepatan angin puncak hampir 300 kilometer per jam disertai hujan lebat.
Mengingat jumlah korban tewas akibat Badai Melissa diperkirakan akan terus meningkat, pemerintah Jamaika juga mengumumkan akan mendirikan beberapa rumah sakit darurat di negara tersebut.
AFP melaporkan bahwa rumah sakit di bagian barat Jamaika terkena dampak parah akibat Badai Melissa. Hal ini memaksa pemerintah untuk menggunakan rumah sakit darurat dalam beberapa hari mendatang untuk memperkuat tanggap bencana.
Rumah sakit darurat pertama, bernama Tufton, akan diserahterimakan besok dan partai berjanji akan segera mulai menggunakan dan mendirikan fasilitas darurat. Diperkirakan minggu depan rumah sakit darurat tersebut sudah bisa beroperasi.
“Fasilitas tersebut akan dilengkapi sepenuhnya, termasuk ruang operasi dan peralatan diagnostik penting lainnya, serta beberapa anggota tim untuk mendukung tim lokal,” kata Tufton.
Tufton mengatakan rumah sakit darurat tambahan akan dibangun dengan bantuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan beberapa negara, termasuk Spanyol, Kanada, dan India.
(AFP/akhir)

