Di bawah Papanggo Toll Road, Jakarta Utara, cincin tinju dikelilingi oleh tiang beton. Tempat ini bukan hanya ruang kosong, tetapi rumah bagi lusinan anak -anak dan remaja yang mengejar seni bela diri.
Namanya Sasana Ayuba. Klub Olahraga yang merupakan titik awal bagi banyak impian besar ruang yang mudah.
Didirikan pada tahun 2006, Sasana Ayuba berfokus pada pelatihan tinju, tinju menendang, dan Wushu. Klub ini adalah forum bagi kaum muda untuk menyalurkan energi ke arah yang positif.
Di tengah tantangan sosial dan fasilitas terbatas, Joba adalah hasrat dan komitmen untuk bertahan hidup dan tumbuh di mana saja, bahkan di bawah jalan tol.
Klub ini juga melahirkan atlet muda yang mengukir prestasi dalam berbagai acara bergengsi seperti National Sports Week (PON), Marine Sports, World Championships. Prestasi ini adalah bukti bahwa ruang kecil dapat memiliki dampak besar.
Namun, lebih dari itu, Sasana Ayuba juga memainkan peran penting dalam membangun karakter dan menyelamatkan generasi muda dari risiko remaja.
Menurut Riki, salah satu pelatih di Ayuba, pelatihan seni bela diri dapat menjadi solusi konkret untuk kasus -kasus luas remaja di Jakarta Utara. Dalam hal ini, remaja belajar bertarung dengan aturan, disiplin, dan olahraga.
Suatu bentuk misi sosial Joba adalah turnamen berjudul “Tiba -tiba Boxing Vol.6”. Turnamen ini adalah kompetisi Jotos and Sports, yang bertujuan untuk mengalihkan minat untuk melawan remaja dari jalan menuju cincin tinju.
Pelatihan di Sasana Ayuba dilakukan secara teratur, terutama setiap hari Minggu di Kamp Ayuba. Peserta berlatih bersama di lingkungan keluarga, mendorong dan tumbuh bersama. Di sana, mereka tidak hanya belajar teknik tempur, tetapi juga nilai -nilai kebersamaan, rasa hormat, dan ketekunan.
Kehadiran Sasana Ayuba adalah simbol kekuatan dan daya tahan di tengah kota.
Dia bukan hanya gym, tetapi juga ruang yang tumbuh dan ruang harapan.