Jakarta, Pahami.id —
Dataran Tinggi Golan merupakan suatu wilayah yang dalam hukum internasional merupakan wilayah teritorial Suriah.
Kawasan ini terletak sekitar 60 kilometer sebelah selatan Damaskus.
Dataran tinggi ini berbatasan langsung dengan Sungai Yarmuk di selatan dan Laut Galilea di barat.
Meski merupakan wilayah Suriah, sebagian wilayah tersebut telah direbut oleh Israel sejak tahun 1981, katanya Inggris.
Negara Zionis merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah untuk dijadikan zona penyangga.
Sejak dijadikan buffer zone oleh Israel, Dataran Tinggi Golan menjadi kawasan rawan konflik.
Mengapa Dataran Tinggi Golan termasuk wilayah rawan konflik?
Diduduki oleh tentara Israel
Sejak Israel menjadikan Dataran Tinggi Golan sebagai zona penyangga, mereka mulai menempatkan pasukan militer di sana.
Kehadiran pasukan Israel di Dataran Tinggi Golan menjadikan wilayah tersebut rawan konflik. Sebab kehadiran mereka menambah ketegangan dengan tentara Suriah.
Hingga saat ini, Suriah masih bersikeras mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai wilayahnya. Mereka tidak ingin wilayah tersebut dijajah secara paksa oleh Negara Zionis.
Meski demikian, Suriah belum pernah melakukan serangan terhadap pasukan Israel di Dataran Tinggi Golan. Kedua negara hanya terlibat ‘perang dingin’ di kawasan.
Ketegangan di Dataran Tinggi Golan meningkat ketika milisi Lebanon, Hizbullah, melakukan serangan terhadap pangkalan militer Israel di wilayah tersebut.
Serangan tersebut dilancarkan pada 9 Juli dengan dalih membantu pasukan Hamas yang terus menerus diserang oleh tentara Israel.
Sejumlah negara pendukung Hizbullah dan Hama juga menyerang pasukan Israel yang ditempatkan di sana.
Posisi strategis
Dataran Tinggi Golan terletak di kawasan yang relatif strategis. Sebab kawasan ini berada di perbatasan antara Israel, Suriah, Lebanon, dan Yordania.
Posisi strategis ini kerap dimanfaatkan tentara Israel untuk memantau pergerakan pasukan negara lawannya, seperti Suriah, Lebanon, dan Yordania.
Di Dataran Tinggi Golan juga terdapat kompleks perumahan ilegal yang dibangun Israel. Dilaporkan Al Jazeeraada lebih dari pemukiman Israel di Golan.
Pemukiman ini dihuni oleh warga Israel yang tinggal bersama 20 ribu warga Suriah.
Pemukiman ini dibangun karena Dataran Tinggi Golan dianggap sebagai kawasan subur. Pasalnya, kawasan ini dekat dengan Sungai Yarmuk yang menjadi sumber air di sekitarnya.
Adanya pemukiman tersebut membuat Suriah semakin marah. Sebab, mereka menganggap Negara Zionis tidak berhak mendirikan pemukiman di wilayah mereka.
Hingga saat ini, belum ada negara di dunia yang mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, kecuali Amerika Serikat.
Seluruh dunia mengecam pendudukan ilegal Israel di wilayah tersebut. Sebab tindakan tersebut merupakan tindakan ilegal yang melanggar aturan hukum internasional.
(gas/bac)