Aceh, Pahami.id —
Menteri Ekonomi Kreatif (MenEkraf) Teuku Riefky Harsya menarik minat santri pesantren di seluruh Indonesia untuk terjun di bidang ekonomi kreatif.
Salah satu program yang dicanangkan Kementerian Ekonomi Kreatif adalah Pelajar Indonesia Kreatif (Kreasi) yang diluncurkan di Pondok Pesantren Ma’ahadal Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI), Mesjid Raya (Mesra) Samalanga, Kabupaten Bireuen, Aceh, Sabtu sore. (16/11).
Teuku Riefky mengatakan, santri pondok mempunyai potensi yang tidak terbatas dalam memperjuangkan dakwah, apalagi jika bisa dipadukan dengan perkembangan dunia digital.
Banyak siswa yang mulai menguasai teknologi digital, seperti pembuatan aplikasi, desain grafis, coding, bahkan menjadi pembuat konten. Namun kreativitas tersebut belum terasah dengan baik.
Salah satu latihan yang akan diberikan kepada mahasiswa adalah voice over untuk menunjang mereka dalam melakukan dakwah yang kreatif.
“Kami berkomitmen penuh untuk mendukung dakwah kreatif melalui berbagai media, salah satunya Voice Over. Kami berharap pesantren dapat menjadi pusat pelatihan bagi para kreator dan voice over digital di negeri ini,” kata Teuku Riefky.
Dalam program Kreasi, Riefky meyakini potensi kreatif yang ada pada diri mahasiswa dapat ditonjolkan dan diasah melalui program tersebut hingga menghasilkan karya yang bernilai ekonomi.
Sehingga karya mahasiswanya dapat berkontribusi menggerakkan perekonomian daerah dan nasional.
“Tentunya kami akan memberdayakan potensi mahasiswa yang mampu bersaing di industri kreatif dan digital. Kami memfasilitasi mahasiswa progresif yang mampu menghasilkan konten kreatif dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal,” ujarnya.
Pihaknya juga akan bekerja sama dengan seluruh pemerintah provinsi dan daerah di Indonesia untuk menyelaraskan program kesiswaan di pesantren.
“Jika potensi yang dimiliki para mahasiswa ini digali dan difasilitasi maka akan dihasilkan produk-produk kreatif yang dapat dengan mudah menyampaikan pesan moral positif di masyarakat,” ujarnya.
(dra/dna)