Berita Kemenag Minta Maaf soal Masalah Pergerakan Jemaah ke Mina

by


Jakarta, Pahami.id

Kementerian Agama (Kementerian Agama) Buka suara keluhan beberapa peziarah untuk mengalami kesulitan mendapatkan tenda di Arafat.

Ketua Arab Saudi Mukhlis M. Hanafi’s Haji Worship (PPIH) M. Hanafi meminta maaf atas insiden tersebut. Dia mengatakan ada beberapa batasan untuk ini.

“Atas nama Ketua Arab Saudi, saya menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh beberapa peziarah Indonesia,” yang disebutkan dari pernyataan tertulis di situs web resmi Kementerian Agama, Minggu (8/6).


Dia menjelaskan alasan pertama adalah bahwa ruang di tenda tidak dapat dioptimalkan karena sejumlah alasan. Dia menyerukan kapasitas tenda 350 orang, tetapi hanya bisa memasuki 325.

Penyebab lain dari kepergian peziarah berbasis hotel menyulitkan pengaturan dan penempatan peziarah. Sementara itu, banyak penyembah yang memindahkan hotel tidak cocok dengan Markaz dan Syarikah.

Jumlah peziarah kecil juga merupakan faktor. Mereka tergerak untuk menghadapi 203 ribu penyembah di 60 Markaz.

Mukhlis juga mengacu pada mobilitas jemaat yang tidak terkendali. Dia mengatakan banyak peziarah memindahkan tenda secara sepihak.

“Transfer memperburuk distribusi beban tenda dan menyulitkan kontrol layanan secara keseluruhan,” katanya.

Untuk mengurangi insiden itu, PPIH Arab Saudi telah merestrukturisasi tenda di Arafat. Selain itu, PPIH juga mengubah perwira haji Indonesia dan misi menjadi tenda peziarah. Arab Saudi juga melobi silabus untuk menambahkan tenda.

“Melalui upaya ini, kepadatan mulai membusuk dan selama puncak Wukuf, semua jemaat berada di tenda untuk beribadah dengan tenang dan memang,” kata Mukhlis.

Pergi ke tenda

Ada juga masalah jemaat untuk berjalan jauh ke tenda dari Muzdalifah ke Mina. Ini diakui oleh Direktur Jenderal Haji dan Umrah (Phu) Kementerian Agama Hilman Latief.

Dia mengatakan masalahnya adalah karena seribu giliran dengan jadwal kedatangan yang tidak konsisten. Para peziarah yang menunggu akhirnya memutuskan untuk keluar dari pintu Muzdalifah.

“Pergerakan jemaat pejalan kaki berdampak pada kemacetan lalu lintas di bus antar -jemput utama.

Pada pukul 03.12 di pagi hari, PPIH Arab Saudi meminta kementerian haji Arab Saud untuk mempercepat pengiriman bus ke Muzdalifah.

PPIH juga mencari perlindungan logistik dan jemaat. Pada pukul 06.51 waktu setempat, PPIH sekali lagi meminta demi mengirimkan bantuan logistik dalam bentuk air minum, makanan ringan, dan payung atau pelindung panas.

“Alhamdulillah pada pukul 08.50 adalah, empat bantuan sebelumnya datang ke lokasi para peziarah Indonesia di Muzdalifah,” kata Hilman.

(DHF/UGO)