Jakarta, Pahami.id —
Komite Darurat Medis (Mer-C) Indonesia mengungkapkan kelaparan di Jalur Gaza Selatan terus meluas akibat pengepungan dan blokade yang dilakukan Israel.
Bantuan kemanusiaan, terutama pasokan makanan, disebut-sebut dilarang.
Kelaparan di Jalur Gaza Selatan terus meluas akibat pengepungan, invasi dan pembatasan pasokan makanan yang semakin intensif masuk ke Jalur Gaza oleh penjajah, tulis Mer-C di akun Instagram @mercindonesia, Sabtu (2 /11).
Informasi tersebut disampaikan oleh relawan Mer-C Indonesia di Gaza bernama Edy Wahyudi.
“Warga dari utara terpaksa pindah ke selatan, tapi di selatan makanan tidak diperbolehkan masuk. Mereka terjebak di perbatasan selama berbulan-bulan,” tulis Mer-C.
Organisasi kemanusiaan ini kemudian membuka donasi bantuan ke Gaza, informasi mengenai hal tersebut dapat diakses melalui Instagram dan halaman resminya.
Sebelumnya, pada Senin (28/10), Parlemen Israel mengeluarkan undang-undang yang melarang UNRWA, badan PBB yang fokus memberikan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Palestina.
“UNRWA sudah lama tidak lagi menjadi lembaga bantuan kemanusiaan, namun selain menjadi pendukung kekerasan dan kebencian, UNRWA merupakan lembaga yang melanggengkan kemiskinan dan penderitaan,” kata Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset, Yuli Edelstein. dikutip mengatakan. oleh The Jerusalem Post, Selasa (29/10).
“Alasannya sederhana – untuk bertahan hidup, UNRWA menciptakan permintaan terhadap produk bantuan kemanusiaan yang disediakannya. Siklus horor berakhir hari ini, mereka keluar!” katanya lagi.
Keputusan Israel mendapat kritik dari PBB dan negara lain di dunia.
(ryn/fea)