Berita Kejagung Panggil Pihak Google Terkait Kasus Chromebook di Kemendikbud

by
Berita Kejagung Panggil Pihak Google Terkait Kasus Chromebook di Kemendikbud


Jakarta, Pahami.id

Kantor Kejaksaan Agung (lalu) meminta Google Indonesia untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi program digitalisasi pendidikan di Kementerian Pendidikan dan Budaya untuk periode 2019-2022.

Kepala Pusat Informasi untuk Jaksa Agung Harli Siregar mengatakan ujian itu diterbitkan oleh penyelidik jaksa agung untuk kejahatan khusus terhadap petugas pemasaran Google dan hubungan masyarakat Google.

Harli menjelaskan secara khusus untuk Google Marketing, penyelidik direncanakan untuk diperiksa di gedung putaran jaksa agung pada hari Selasa (1/7) hari ini.


“Pemasaran dijadwalkan akan diperiksa hari ini, jadi kami akan menunggu pengembangan nanti,” katanya kepada wartawan.

Untuk petugas Public Relations Google, katanya, telah mengajukan penundaan dalam ujian. Hanya, Harli mengaku tidak menyadari penekanan pada orang tersebut.

Di sisi lain, Harli menjelaskan bahwa inspeksi Google Indonesia sangat penting karena produk laptop berbasis Chromebook yang dipilih oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya dibuat oleh Google.

“Oleh karena itu, sangat wajar bahwa Google itu sendiri dipanggil untuk diperiksa sehubungan dengan bagaimana proses ini,” katanya.

Dia mengatakan dalam ujian, para peneliti juga ingin mengeksplorasi proses mekanisme sampai pemilihan produk Google Chromebook oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya.

“Bagaimana penawaran yang dibuat oleh Google sehingga Chromebook ini bisa menjadi opsi, bukan Windows, misalnya, tentu saja ini akan dieksplorasi,” katanya.

Harli sebelumnya mengatakan bahwa dalam kasus ini, penyelidik menemukan indikasi untuk adanya perjanjian jahat melalui instruksi khusus bagi tim teknis untuk mempelajari akuisisi peralatan TIK dalam bentuk laptop di bawah teknologi pendidikan.

Melalui penelitian ini, skenario tampaknya diperlukan untuk menggunakan laptop berdasarkan Chromebook. Meskipun hasil uji coba pada tahun 2019 telah menunjukkan bahwa penggunaan 1.000 unit Chromebook tidak efektif untuk kemudahan belajar.

(TFQ/GIL)