Gorontalo, Pahami.id –
Anggota TNI Serma diduga dipukuli oleh anggota brigade polisi distrik Papua IPDA AP bersama dengan beberapa warga sipil di distrik tersebut GorontaloProvinsi Gorontalo, untuk kesalahpahaman, setuju untuk berdamai.
Pada pertemuan kedua di Kantor Polisi Gorontalo memberi para pemimpin dari dua lembaga sehingga dugaan tembakan dapat diselesaikan dalam keluarga.
“Kami, dari TNI, berharap bahwa masalah tadi malam tidak berkelanjutan dan telah berdamai,” kata Dandim 1315 Gorontalo Regency Letnan Kolonel. Lengan. Yudhi Ari Irawan, Sabtu (7/6).
Yudhi menjelaskan bahwa dia memerintahkan semua pasukannya untuk tidak memperluas masalahnya.
“Saya juga telah mengumpulkan anggota sambil memberikan untuk tidak memperpanjang masalah, apalagi mengambil jawaban yang dapat membahayakan lembaga TNI/Polri,” katanya.
Sementara itu, OPS Brigade Polisi Polisi Polisi Polisi Polisi Polisi Polisi Gorontalo bersikeras atas insiden itu.
“Pada dasarnya, anggota kami tidak memiliki masalah, meskipun sinergi hari ini dengan TNI berjalan dengan baik.” kata AKP DJAFAR.
Mengenai video yang saat ini merupakan virus di media sosial, TNI-Polry meminta semua pihak untuk tidak menyebarkan video, untuk menghindari keberadaan partai-partai yang tidak bertanggung jawab sebagai alat provokatif yang dapat mengganggu stabilitas Kamtibmas di provinsi Gorontalo.
“Kita semua tahu bahwa sejauh ini sinergi antara TNI-Poly sangat baik, jadi mari kita bersama, karena kondomasi Kamtibmas di wilayah Gorontalo,” kata Kepala Polisi Gorontalo Akbp Ki Ide adalah ide yang bagus.
Kesalahpahaman antara anggota TNI Kodim 1315 Gorontalo Regency Serra dan Polisi Distrik Papua Barat IPDA AP berlangsung di kompleks kompleks perumahan di Kampung Dutulanaa, Distrik Limboto, Kabupaten Gorontalo pada hari Rabu (4/6).
(mir/wiw)