Jakarta, Pahami.id –
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memerintahkan stafnya untuk membuka Tempat Pemakaman Umum (TPU) untuk mengatasi krisis kuburan di Ibu Kota.
“Jadi, saya minta dibuka TPU baru yang memungkinkan.
Pramono menjelaskan, dari sekitar 80 TPU yang dikelola Pemprov, 60 lebih diantaranya sudah penuh dan hanya melayani pemakaman dengan cara tumpang tindih.
“TPU di Jakarta kurang lebih ada 80-an dan saat ini sudah lebih dari 60 tahun penuh, jadi yang bisa dilakukan adalah dengan, maaf, memanfaatkannya,” ujarnya.
Menurut Pramono, persoalan lahan pemakaman menjadi salah satu permasalahan di kota-kota besar. Ia mengatakan, saat ini masih ada 11 TPU yang masih bertugas di makam baru tersebut.
“Saat ini baru sekitar 11 atau 14 TPU yang masih bisa ditata. Ini menjadi permasalahan nyata sebagai salah satu kota besar di Jakarta dan saya sampaikan karena kita akan mencari solusi dengan membuka TPU baru,” ujarnya.
Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta sebelumnya menyatakan 69 dari 80 TPU di Jakarta sudah penuh.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, M Fajar Sauri mengatakan, sebanyak 69 TPU hanya menerima penguburan dengan cara tumpang tindih.
Menurut dia, layanan pemakaman tumpang tindih dilakukan dengan kuburan keluarga dan cukup efektif sebagai solusi keterbatasan lahan pemakaman.
“Dari 80 lokasi TPU yang tersebar di lima wilayah DKI, 69 TPU sudah penuh dan hanya menerima layanan pemakaman tumpang tindih,” kata Fajar saat dikonfirmasi, Rabu (22/10).
Dia menjelaskan, 11 TPU yang masih bertugas pada pemakaman baru itu tersebar di Rawa Terate, Cipayung, Cilangkap, Bambu Apus, Cipinang Besar, Rorotan, Tanah Kusir dan Srengseng Sawah, Kampung Kandang, Tegal Alur dan Pengadanah.
Lahan di 11 TPU diperkirakan akan tersedia hingga tiga tahun ke depan.
Kapasitas lahan yang tersedia sebanyak 118.348 petak makam, jika rata-rata pelayanan 100 jenazah per hari, maka lahan tersedia 3 tahun ke depan tersebar di 11 TPU, ujarnya.
(yo/fra)