Berita Jadi Komisaris BUMN, Aditya Mundur dari Wali Kota Banjarbaru

by


Jakarta, Pahami.id

Walikota Banjarbaru Wilayah Kalimantan Selatan (Kalimantan Selatan) Muhammad Aditya Mufti Ariffin mengundurkan diri dari posisinya meskipun masa jabatannya sebagai pemimpin regional.

Aditya mengundurkan diri sebagai walikota setelah ditunjuk sebagai pemimpin salah satu perusahaan yang dimiliki nasional (BUMM).

Aditya mempresentasikan pengunduran dirinya selama pertemuan DPRD Kota Banjarbaru yang dihadiri oleh semua anggota Dewan, Kepala Unit Pekerjaan Regional (SKPD) di Banjarbaru DPRD Graha, Kamis (6/3).


Pernyataan pengunduran diri sebagai pemimpin pemerintah Kota Banjarbaru disampaikan oleh Aditya setelah pidatonya pada pertemuan pleno dengan pandangan umum klan pada kedua peraturan rancangan regional (Raperda).

“Kami telah mengajukan pengunduran diri kami sebagai walikota untuk menerima surat sebagai komisaris independen di BUMN. Terima kasih atas semua kerjasamanya,” kata Aditya.

Setelah menyampaikan pengumuman, Aditya mengajukan surat pengunduran dirinya kepada Ketua DPRD Gusti Rizky Sukma Iskandar Putra ditemani oleh Wakil Ketua I Neny H dan Wakil Ketua II Windi Novianto.

Informasi Aditya akan mengundurkan diri sebagai walikota Banjarbaru telah beredar setelah orang yang relevan terlihat di salah satu posisi strategis Bumn.

Sekretaris Regional DPW dari Partai Pembangunan Regional Kalimantan Selatan (PPP) Arief Rahman Hakim telah mengkonfirmasi berita Aditya yang akan menjadi pejabat Bumn.

“Berita yang kami terima begitu saja, tetapi kami belum menerima informasi yang akan menjadi tempat bagi Tn. Aditya untuk memegang posisi strategis,” kata Arief di Banjarbaru pada hari Selasa.

Menurut Arief, Aditya, yang juga menjabat sebagai ketua PPP PPP DPW Selatan, memiliki hasrat dan kinerja yang baik selama sekitar empat tahun dalam memimpin pemerintah kota Banjarbaru.

Arief mengatakan mantan anggota Dewan Perwakilan Komisi III dalam kepemimpinan Pemerintah Kota Banjarbaru dapat meningkatkan pendapatan regional (PAD) selama empat tahun sekitar Rp600 miliar.

“Selain itu, ini juga mengurangi tingkat pengekangan menjadi 12,4 persen pada tahun 2024 yang merupakan penurunan terendah dibandingkan dengan 13 distrik dan kota -kota lain di wilayah Kalimantan Selatan,” katanya.

Kemudian, Aditya dikatakan telah mencapai Indeks Pertumbuhan Manusia Kota Banjarbaru 2024 (HDI) mencapai 81, 25, yang pertama kali diresmikan pada 2021 HDI Bandar Idaman Posisi pada 80.41.

Selain itu, Banjarbaru di bawah kepemimpinan Aditya, juga memenangkan gelar KPK MCP 97.3 dan mengurangi tingkat kemiskinan 3,72, meskipun kemiskinan ekstrem dapat dikurangi sebesar 0,2 persen.

(Wis/antara)