Berita Israel Setop Serang RS Kamal Adwan

by


Jakarta, Pahami.id

Tentara Israel mengatakan telah mengakhiri serangan terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan yang diduga merupakan pusat komando Hamas di Gaza Utara. Mereka juga menangkap direktur rumah sakit yang diduga anggota Hamas.

Sejak 6 Oktober, operasi Israel di wilayah Palestina terkonsentrasi di wilayah utara. Tentara Zionis melancarkan serangan darat dan udara yang diklaim bertujuan untuk mencegah militan Hamas berkumpul kembali.

Sebagai bagian dari serangannya, tentara melancarkan serangan pada Jumat pagi terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, yang merupakan salah satu dari dua fasilitas medis yang masih berfungsi di wilayah tersebut.


“IDF [militer] dan ISA [badan keamanan] menyelesaikan operasi yang ditargetkan terhadap pusat komando Hamas di Rumah Sakit Kamal Adwan. Pasukan menangkap lebih dari 240 teroris di kawasan itu,” kata militer dalam pernyataannya, Sabtu (28/12), dilansir AFP.

Tentara Israel menambahkan bahwa direktur rumah sakit, Hossam Abu Safiyeh, yang dicurigai sebagai “anggota Hamas”, telah ditahan untuk diinterogasi.

Pihak militer menyebut rumah sakit tersebut digunakan kelompok Hamas untuk operasi militer di Jabalia.

Hamas menolak tuduhan Israel bahwa anggotanya berada di rumah sakit.

“Pada awal operasi yang ditargetkan, Brigade 401 mengepung Rumah Sakit Kamal Adwan dan menangkap teroris yang bersembunyi di daerah tersebut dan melenyapkan teroris lainnya,” kata tentara.

Pasukan khusus Israel kemudian melakukan “aktivitas yang sesuai” di dalam rumah sakit dan menemukan serta menyita senjata termasuk granat tangan, senjata api, amunisi, dan peralatan militer.

Selama penggerebekan, di samping rumah sakit, “mereka menembakkan rudal anti-tank dan RPG ke arah tentara dan mencoba melakukan serangan tambahan terhadap tentara tersebut”, katanya.

Tentara menambahkan bahwa pasukannya telah “menghilangkan” para penyerang.

240 orang ditangkap

Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Nadav Shoshani mengaku mereka menemukan banyak bahan peledak di sekitar rumah sakit.

“Kami tidak menyangka akan menemukan gudang senjata yang berisi ribuan senjata,” kata Nadav.

“Bukan sasaran seperti ini. Ini adalah pusat komando dan kendali yang kami pahami diperuntukkan bagi puluhan atau ratusan teroris,” lanjutnya.

Pihak militer mengatakan dalam operasi tersebut lebih dari 240 orang yang diduga anggota Hamas dan Jihad Islam ditangkap. Menurut tentara Israel, beberapa dari mereka mencoba menyamar sebagai pasien atau melarikan diri dengan ambulans.

Selain menahan Abu Safiyeh, militer Israel mengatakan pihaknya juga menahan “teknisi Hamas dan operator rudal anti-tank serta sekitar 15 teroris yang menyusup ke Israel selama pembantaian 7 Oktober.”

“Entah mereka mengakuinya atau kita bisa merujuknya dengan informasi intelijen lain yang kita miliki,” kata Nadav.

“Saat saya berbicara tentang direktur rumah sakit, dia adalah tersangka,” tambah Nadav.

Sebelum melancarkan serangan, militer mengatakan telah membantu mengevakuasi 350 pasien, perawat dan staf medis dari rumah sakit.

Selama operasi, tambahan 95 pasien, perawat dan staf medis dipindahkan ke Rumah Sakit Indonesia melalui koordinasi dengan pejabat kesehatan setempat.

“Kamal Adwan sekarang tidak berpenghuni,” kata WHO, seraya menambahkan bahwa pihaknya ‘terkejut’ dengan serangan tersebut, yang merupakan serangan terbaru terhadap rumah sakit selama perang.

(tim/dmi)