Jakarta, Pahami.id —
Angkatan Pertahanan Israel (IDF) menuntut tiga anggota milisi Hamassalah satunya adalah seorang komandan, tewas dalam serangan di Tepi Barat, Jumat (29/8).
Laporan dari CNNIDF mengatakan Wissam Khazem, seorang komandan Hamas di kota Jenin, tewas dalam bentrokan dengan tentara di daerah tersebut.
Israel membunuh Khazem setelah menemukannya di dalam kendaraan. Polisi mengatakan ada senjata dan uang di dalam kendaraan.
Dua anggota Hamas lainnya juga tewas saat mencoba melarikan diri dari kendaraan tersebut. Militer Israel mengidentifikasi keduanya sebagai Maysara Masharqa dan Arafat Amer.
“[Mereka] beroperasi di bawah komando Khazem dan terlibat dalam serangan penembakan terhadap komunitas Israel,” kata IDF.
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam, membenarkan kabar tewasnya tiga anggota Hamas tersebut. Brigade Al Qassam membenarkan bahwa Khazem adalah pemimpin Hamas di Jenin.
Brigade Martir Al-Aqsa, sebuah jaringan kelompok bersenjata Palestina, menggambarkan Maysara Masharqa sebagai “komandan lapangan paling terkemuka” di Jenin.
Serangan di Tepi Barat terjadi setelah tentara Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di wilayah tersebut pada Rabu (28/8) dini hari. Operasi tersebut digambarkan sebagai serangan terbesar sejak Intifada II.
Serangan ini menargetkan setidaknya tiga wilayah di Tepi Barat, yakni Jenin, Tulkarem, dan Tubas. Ketiga wilayah ini telah diserang oleh serangkaian drone, buldoser, dan pasukan darat.
Pada Kamis (29/8), Israel mengaku telah membunuh Muhammad Jabber, komandan Brigade Tulkarem alias Abu Shujaa, dalam serangan di Tulkarem. Kelompok milisi Palestina Jihad Islam membenarkan bahwa Abu Shujaa dibunuh di kamp pengungsi Nur Shams.
Pertempuran di Tepi Barat seperti ini sudah berlangsung jauh sebelum invasi Israel ke Jalur Gaza dilancarkan pada Oktober 2023. Namun intensitas serangan di wilayah tersebut menjadi lebih intens setelah invasi.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa total 652 warga Palestina, termasuk 150 anak-anak, telah terbunuh di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak 7 Oktober. Lebih dari 5.400 orang lainnya juga terluka.
Israel telah menduduki Tepi Barat Palestina sejak tahun 1967. Jumlah pemukiman Yahudi di sana terus bertambah dan membengkak meskipun hukum internasional menyatakan pemukiman tersebut ilegal.
(blq/dna)