Jakarta, Pahami.id –
Israel Diklaim telah berhasil membunuh seorang komandan Hizbullah Dalam serangan drone terbaru Lonal Selatan pada hari Sabtu (6/28).
Menurut Angkatan Darat Israel (IDF), serangan drone terhadap Mahrouna membunuh kepala intelijen salah satu batalyon pasukan Radwan, Abbas al Hassan Wahbi.
Radwan Force adalah elit Hizbullah.
Dikutip Waktu IsraelIDF mengatakan Wahbi terlibat dalam upaya untuk mengembalikan kemampuan Hizbullah dan dalam transfer senjata.
Tindakannya disebut sebagai “pelanggaran cerah -pemahaman Israel dan Lebanon,” tambah IDF.
Dalam beberapa hari terakhir, Israel sekali lagi meluncurkan serangan udara di Hizbullah ketika keduanya masih dalam gencatan senjata. Ini juga terjadi ketika Tel Aviv baru saja menyetujui gencatan senjata dengan Iran setelah terlibat dalam perang 12 hari pada 13 Juni.
Setidaknya satu orang terbunuh dan 13 orang terluka dalam serangan udara Israel di Lebanon Selatan, pada hari Jumat (6/27).
Kantor Berita Pemerintah Lebanon, Kantor Berita Nasional (NNA)melaporkan bahwa tentara Israel meluncurkan serangan udara yang menabrak gedung apartemen di Nabatiseh.
Pasukan Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan serangan itu menargetkan ruang bawah tanah yang digunakan oleh sekelompok milisi Hizbullah untuk sistem pertahanannya di Belfort.
Israel mengklaim bahwa Hizbullah mencoba untuk melanjutkan operasi di sana setelah Israel menonaktifkannya di masa lalu.
Dilaporkan dari Al JazeeraSerangan Israel diluncurkan selama gencatan senjata Tel Aviv dan Hizbullah. Kedua belah pihak telah menjadi gencatan senjata sejak November 2024 setelah 14 bulan konflik yang intens karena persatuan Hizbullah dengan Hamas Millery Palestina di Gaza.
Jika klaim Israel benar pada kegiatan Hizbullah, operasi akan melanggar perjanjian gencatan senjata.
Namun, kedua belah pihak selama beberapa bulan telah melakukan beberapa pelanggaran. Salah satunya adalah serangan roket pada Maret 2025 yang diklaim bukan oleh Hizbullah tetapi dijawab oleh Israel dengan menyerang Beirut.
(RDS)