Jakarta, Pahami.id —
Tentara Zionis terus melakukan serangan Libanon dan beberapa wilayah di Palestina Selesai Iran meluncurkan ratusan rudal ke Israel pada Selasa (1/10) sore.
Iran mengirim 200 rudal balistik hipersonik ke Israel dan menargetkan infrastruktur pemerintah dan pangkalan militer.
Keesokan harinya, Israel menyerang Lebanon selatan dan Palestina.
Israel bahkan mengebom dua sekolah di Gaza Utara dan menewaskan tiga orang.
Tentara Israel mengklaim kedua sekolah tersebut digunakan sebagai markas Hamas.
“Kompleks komando dan kendali ini digunakan oleh teroris Hamas untuk merencanakan dan melaksanakan operasi teroris melawan tentara. [Israel] dan Negara Israel,” rilis militer Israel mengutip ucapannya Al Jazeera.
Israel juga mengebom Institut Yatim Piatu Al Amal di Kota Gaza. Akibat penyerangan ini, lima orang tewas.
Israel juga melancarkan serangan udara dan artileri ke kamp pengungsi di Nuseirat.
Tak hanya itu, Israel menggerebek rumah keluarga jurnalis Ahmed Al Zard di Khan Younis. Serangan ini menyebabkan satu orang tewas dan dua orang luka-luka.
Israel terus melanjutkan agresinya terhadap Palestina sejak 7 Oktober 2023. Akibat operasi ini, lebih dari 41.000 orang tewas dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal.
Di Lebanon, Israel terus melakukan serangan. Hizbullah mengatakan pihaknya sedang berhadapan dengan pasukan Israel yang menyusup ke kota Odaisseh pada Rabu pagi.
“Hizbullah berperang dengan pasukan Israel, menimbulkan kerugian pada mereka dan memaksa mereka mundur,” demikian bunyi pernyataan yang dikeluarkan Hizbullah. Al Jazeera.
Pertempuran sengit antara Hizbullah dan pasukan Zionis membuat tentara Israel mengeluarkan peringatan kepada masyarakat.
Mereka meminta warga menghindari Sungai Litani dan menjauhi kawasan tersebut demi keselamatan mereka sendiri.
Sejak Selasa, Israel telah melancarkan invasi terbatas ke Lebanon. Mereka mengaku hanya menargetkan infrastruktur Hizbullah.
Namun, tentara Zionis justru menyerang kamp pengungsi dan menewaskan 10 orang.
(membaca)