Berita Iran Krisis Air, Warga Teheran Terancam Harus Dievakuasi

by
Berita Iran Krisis Air, Warga Teheran Terancam Harus Dievakuasi


Jakarta, Pahami.id

Presiden Iran Masoud Pezeshkian memperingatkan Krisis air apa yang terjadi di negaranya. Dia mengatakan, jika hujan tidak kunjung turun, kemungkinan besar masyarakat Teheran harus dievakuasi.

Hal tersebut disampaikan Pezeshkian saat berkunjung ke Sanandaj, Iran Barat pada Kamis (6/11) waktu setempat. Dia berbicara tentang kombinasi krisis ekonomi, lingkungan hidup dan sosial yang dihadapi Iran saat ini.


Pezeshkian mengatakan Iran menghadapi krisis air yang luar biasa akibat kekeringan yang sedang berlangsung.

“Jika tidak turun hujan, kami harus mulai membatasi pasokan air di Teheran bulan depan. Jika kekeringan terus berlanjut, kami akan kehabisan air dan terpaksa mengungsi dari kota,” kata Pezeshkian, mengutip Agensi Anadolu.

Pezeshkian menekankan perlunya pengelolaan dan konservasi sumber daya air dan energi yang lebih baik.

Pasokan air Teheran bergantung pada lima bendungan utama, yaitu LAR, Mamlu, Amir Kabir, Taleqan dan Latyan. Amir Kabir adalah bendungan terbesar.

Namun, Iran telah mengalami penurunan curah hujan yang tajam selama lima tahun terakhir. Data meteorologi menunjukkan curah hujan di Teheran tahun ini sekitar 40 persen di bawah rata-rata musiman.

Kurangnya hujan, terutama pada musim semi dan musim panas, menyebabkan permukaan air bendungan turun drastis. Hal ini mempengaruhi cadangan air permukaan dan air tanah.

Otoritas Air Teheran memperingatkan pada bulan Juli bahwa bendungan yang memasok air ke Teheran telah mencapai tingkat terendah dalam satu abad karena kekeringan yang berkepanjangan.

Penutupan air terjadi secara berkala selama musim panas. Pada Senin (3/11), Kepala Otoritas Air Teheran, Behzad Parsa, mengatakan cadangan air bendungan hanya bisa memasok kebutuhan Teheran untuk dua minggu lagi jika situasi saat ini terus berlanjut.

(ASR)