Jakarta, Pahami.id —
Kata intelijen dari negara-negara Barat Iran berencana untuk menyerang Israel bertepatan dengan salah satu hari raya Yahudi pada minggu kedua bulan Agustus.
Menurut Jerusalem Post, sumber intelijen mengatakan bahwa Iran akan melancarkan serangan pada 12 Agustus untuk memperingati Tisha B’Av. Hal itu diungkapkan Sky News, Jumat (2/8).
Hari ini adalah salah satu hari besar bagi orang Yahudi di Israel untuk berduka atas hancurnya kuil pertama dan kedua. Acara tersebut melibatkan beberapa upacara seperti puasa, berkabung dan berkabung.
Iran dan milisi proksi Lebanon, Hizbullah, dilaporkan merencanakan serangan besar dalam satu hari pada 12 Agustus.
Sementara itu, tiga sumber mengatakan kepada New York Times bahwa Iran akan segera membalas dendam atas dugaan kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel.
Sentimen balas dendam semakin kuat setelah pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menulis di media sosial X untuk memerintahkan serangan terhadap Israel sebagai balas dendam atas kematian Haniyeh.
“Adalah tugas kita untuk membalas dendam atas peristiwa tragis dan pahit di Republik Islam Iran ini. Adalah tugas kita untuk membalas dendam,” kata Khamenei.
Selain itu, sumber intelijen mengungkapkan bahwa tujuan serangan Iran terhadap hari raya Yahudi adalah untuk menyasar dampak psikologis dan emosional terhadap warga Israel.
Pada hari berkabung ini, diyakini umat Yahudi akan semakin rapuh sehingga menambah penderitaan psikologis mereka jika Iran melancarkan serangan.
Serangan Iran terhadap Tisha B’Av juga disebut-sebut menjadi alasan simbolis bagi Teheran untuk memulihkan trauma atas gambaran kehancuran.
Terakhir, Iran diduga menargetkan serangan itu untuk memberikan unsur kejutan kepada Israel. Apalagi, Teheran menilai keamanan Israel akan lalai karena fokus memperingati hari raya Yahudi ini.
Iran sebelumnya melancarkan serangan ke Israel dengan ratusan rudal dan drone pada April lalu. Aksi tersebut dilakukan sebagai respons atas serangan Israel terhadap Konsulat Jenderal negara tersebut di Suriah.
Namun juru bicara tentara Israel (IDF), Daniel Hagari mengklaim pihaknya mampu menghalau 99 persen rudal dan drone Iran.
IDF juga mengklaim bahwa serangan Iran hanya menyebabkan kerusakan kecil pada pangkalan udara Israel.
(del/mikrofon)