Jakarta, Pahami.id –
Wakil Ketua Timur Jasilul Fawaid mengevaluasi ritme pertama dan putih presiden Prabowo Subianto Di Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/19) dalam upaya untuk mengekang garis asistennya.
Jasilul mengatakan latihan itu juga merupakan upaya Prabowo untuk menjaga kata -katanya yang akan menyingkirkan pelayannya yang tidak populer.
“Ini berarti apa yang dikatakan Prabowo kepada publik, kendali menteri terbukti, publik tahu,” Jasilul di CPB DPP, Jakarta, Rabu (19/2).
Selain itu, tarif Jasilul melalui perombakan kabinet Prabowo ingin memberi orang -orangnya pesan untuk bekerja dengan serius.
Selain itu, katanya, Prabowo mengingatkan lemari merah dan putih untuk bekerja secara optimal tanpa kompromi.
“Dan saya pikir ini juga merupakan tanggapan atau pesan kepada kabinet atau menteri lain untuk bekerja dengan serius di bidang dan tugas mereka,” katanya.
Gerindra berharap bahwa menteri baru akan segera menyesuaikan diri
Sekretaris Partai Gerindra -General (Sekretaris -Jenderal) Ahmad Muzani mengingatkan bahwa para menteri dan pejabat baru yang disesuaikan setelah dibuka.
Muzani berpikir tidak ada waktu bagi mereka untuk melakukan penyesuaian atau transisi. Dia berharap para pejabat ini akan segera menerapkan kebijakan yang dianggap perlu.
“Bagi Menteri, kami hanya berharap untuk segera menyesuaikan diri karena tidak ada waktu untuk transisi dan penyesuaian,” kata Muzani di kompleks parlemen pada hari Rabu (19/2).
“Tetapi sesegera mungkin untuk melaksanakan kebijakan dan tindakan yang dianggap perlu sehingga implementasi pendidikan tinggi kita bisa lebih baik,” katanya.
Muzani menjelaskan bahwa perubahan pejabat eksekutif adalah Presiden Prabowo Subianto. Dia mengaku tidak menyadari alasan mengapa presiden membuat perubahan pada beberapa pejabat baru hari ini, termasuk mengganti kamus Satryo Brodjonegoro.
Namun, Muzani percaya bahwa keputusan presiden dibuat dalam upaya untuk meningkatkan dan meningkatkan kinerja pemerintah.
Presiden Prabowo Subianto hari ini membuka pembukaan menteri dan pejabat baru. Menteri perombakan adalah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Menteri Pendidikan), Satryo Soemantri Brodjonegoro, digantikan oleh Brian Yuliarto.
Selain itu, presiden juga memimpin Kepala BSSN Nugroho Sulistyo Budi, Kepala Badan Statistik Amalia Adinegar Widyasanti, Wakil Kepala Badan Statistik Sonny Harry B, Kepala BPKP Yusuf Ateh, dan Wakil Wakil BPKP Agustina Arumsari.
(MAB/THR/DNA)