Jakarta, Pahami.id –
Kerusuhan besar terjadi di Kathmandu, Nepal, pada hari Senin (8/9) setelah ribuan pengunjuk rasa bertabrakan dengan polisi di sekitar kompleks parlemen.
Tindakan ini dipicu dengan mencegah media sosial dan kemarahan atas korupsi politik.
Setidaknya 19 orang tewas, dan lebih dari 100 lainnya terluka, termasuk 28 polisi.
Sementara itu, polisi menggunakan amunisi gas air mata dan karet untuk menyebarkan misa.
Pemerintah Nepal telah memblokir beberapa platform media sosial, termasuk Facebook, karena tidak terdaftar secara resmi dan dianggap menyebarkan kebencian, Hoaks, dan penipuan.
Pemerintah juga memberlakukan jam malam di sekitar gedung parlemen setelah pengunjuk rasa mencoba untuk menghancurkan polisi Barikade.